Promosikan Agenda Kesehatan Global, Tony Blair Gabung International Advocacy Caucus B20 Indonesia
Tony Blair bergabung dengan International Advocacy Caucus B20 Indonesia. GHSC akan membantu membentuk rekomendasi kebijakan kesehatan.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Endra Kurniawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Global Health Security Consortium (GHSC) meluncurkan kerja sama untuk mendukung agenda advokasi global health and life sciences dari B20 Indonesia.
GHSC menyatukan keahlian politik, sains dan medis dari tiga organisasi terkemuka dunia yakni Tony Blair Institute for Global Change, Lawrence J Ellison Institute for Transformative Medicine, dan kelompok periset dari University of Oxford.
Business 20 (B20) adalah forum dialog resmi G20 dengan komunitas bisnis global. Tahun ini, Indonesia mengambil alih Kepresidenan G20 sebagai negara Asia Tenggara pertama yang menjadi tuan rumah KTT Pemimpin G20, dengan tema “Recover Together, Recover Stronger”.
Pandemi Covid-19 menggarisbawahi perlunya kemitraan dan kerja sama internasional untuk mengatasi tantangan keamanan kesehatan global saat ini dan masa depan serta perlunya upaya bersama untuk merangsang pemulihan global.
Covid-19 telah menghapus lebih dari USD 10 triliun dari ekonomi dunia dan memperburuk ketidaksetaraan antara negara-negara kaya dan miskin.
Baca juga: Kata Tony Sucipto Seusai Gagal Eksekusi Penalti yang Bikin Persija Keok dari Persiraja
Tony Blair bergabung dengan International Advocacy Caucus B20 Indonesia.
Di bawah kepemimpinannya, GHSC akan membantu membentuk rekomendasi kebijakan yang berfokus pada kesehatan masyarakat global untuk mendukung pemulihan ekonomi dan kesiapsiagaan pandemi di masa depan.
Kolaborasi antara B20 dan GHSC ini dilaksanakan melalui dukungan strategis dari Bakrie Center Foundation, Kamar Dagang & Industri Indonesia (KADIN) dan Equatorise.
Tony Blair, Ketua Eksekutif dari Tony Blair Institute for Global Change mengatakan, saya senang Indonesia menjadi presidensi dari G20 tahun ini dan dirinya percaya tidak ada negara yang lebih baik untuk memimpin dunia pada tahun 2022.
"Global Health Security Consortium akan mendukung Indonesia untuk membentuk Global Health Alliance, termasuk memungkinkan B20 untuk mengumpulkan berbagai industri, serta para pemikir terbaik, untuk mengubah deklarasi Bali pada bulan November dari teori menjadi praktik yang akan dipimpin oleh Pemerintah yang bekerja sama dengan WHO dan badan internasional lainnya seperti CEPI dan GAVI.
Baca juga: Task Force Energy, Sustainability & Climate B20 Gerak Cepat Untuk Sukseskan G20
Tetapi B20 Indonesia – yang saya tahu – bertekad untuk memainkan peran yang jauh lebih aktif, dimana dapat menjadi katalisator besar karena transformasi membutuhkan sektor swasta dan publik untuk bekerja bersama-sama," kata Tonny Blair dalam keterangannya, Senin (14/2/2022).
David Agus, Founding Director dari Lawrence J. Ellison Institute for Transformative Medicine dan Senior Advisor untuk Covid-19 pada White House mengatakan, dunia membutuhkan solusi berkelanjutan untuk membangun keamanan kesehatan global.
"Kemitraan GHSC dengan B20 akan membantu mengarahkan investasi dan kebijakan sains untuk memastikan kita tidak akan pernah mengalami pandemi global skala ini lagi,” katanya.
John Bell, Regius Professor of Medicine dari Universitas Oxford menyebut, bekerja sama dengan ide-ide ini dengan kepemimpinan B20, KADIN dan BCF, kita dapat keluar dari pandemi ini dengan legacy yang bersifat positif bagi dunia.
Salah satu yang tidak hanya meningkatkan kesehatan setiap orang dewasa di planet ini, tetapi juga menempatkan infrastruktur yang tangguh terhadap sains di negara berkembang untuk melindungi kita dari pandemi di masa depan. Indonesia ditempatkan dengan baik untuk memimpin legacy ini.”
Shinta Kamdani, Ketua B20 Indonesia mengatakan, International Advocacy Caucus (IAC) di bawah Presidensi B20 Indonesia pada tahun 2022 akan mendorong tiga prioritas yaitu transisi menuju green economy, trend digital economy yang makin pesat, dan reformasi arsitektur kesehatan global yang lebih responsif menghadapi pandemi.
Baca juga: Jokowi Hingga Tony Blair Dipastikan Hadir di Pertemuan Pendahuluan Presidensi B20
"Saya senang menyambut Sir Tony Blair menjadi anggota IAC B20 Indonesia. Di bawah kepemimpinannya, Global Health Security Consortium akan menjadi mitra strategis yang kuat bagi B20 Indonesia untuk kami menyiapkan rekomendasi kebijakan yang bersifat konkret kepada Presidensi G20 Indonesia yang akan meningkatkan arsitektur kesehatan global dan memajukan pertumbuhan yang inklusif, inovatif, dan kolaboratif," katanya.
Anindya Bakrie, Ketua dan Pendiri Bakrie Centre Foundation mengatakan, pihaknya dengan senang hati mendukung kemitraan antara GHSC dan B20 Indonesia untuk membentuk rekomendasi kebijakan untuk meningkatkan arsitektur kesehatan global, yang merupakan faktor penting untuk pemulihan inklusif dan kolaboratif dari pandemi Covid-19.
Dukungan BCF dalam kemitraan ini merupakan bagian dari komitmen Bakrie Group, dalam rangka ulang tahun Bakrie Group yang ke-80, untuk memulai babak baru yang berfokus pada 3C – Climate, Covid-19 dan Capital trends.
Arsjad Rasjid, Ketua Eksekutif Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), mengatakan, kemitraan antara Global Health Security Consortium dan B20 Indonesia untuk memajukan agenda kesehatan global, yang sejalan dengan salah satu prioritas Presiden Indonesia G20 2022 yaitu pembangunan infrastruktur kesehatan global.