Pengamat Nilai Kunjungan Kedua Ganjar ke Desa Wadas Langkah Terlambat: Nasi Sudah Jadi Bubur
Jerry Massie menilai kunjungan kedua Gubernur Jawa Tengah ke Desa Wadas Purworejo adalah langkah yang terlambat.
Penulis: Reza Deni
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie menilai kunjungan kedua Gubernur Jawa Tengah ke Desa Wadas Purworejo adalah langkah yang terlambat.
"Nasi sudah jadi bubur, tiba-tiba tanpa pengawal Ganjar datang ke Desa Wadas dan menginap bersama warga Wadas," kata Jerry dalam pesan yang diterima Tribunnews, Rabu (16/2/2022)
Dia menyebut, warga Desa Wadas telah dilukai dan sulit untuk diobati.
"Harusnya sejak awal kalau ditolak jangan ada 'unsur pemaksaan" untuk menjadikan desa itu sebagai tempat penambangan, pemaksaan kehendak selain bertentangan dengan hak asasi manusi lebih dari itu sangat dilarang Tuhan," kata dia.
Jerry mengatakan langkah politiknya tersebut terkesan murahan.
"Jangan-jangan dia jatuh dari sepeda itu peringatan awal tanpa didasarinya, bukan ini solusinya Pemprov Jateng harus buka siapa kontraktor batu andesit ini. Dari temuan DPR, mereka bungkam," kata dia.
"Jangan-jangan ini bisnis terselubung perlu dibuka apakah ini bagan tender dan berapa PAGU-nya. Perusahaan apa yang dipercayakan harus jelas," pungkasnya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kembali mengunjungi Desa Wadas, Purworejo, Jateng, Minggu (13/2/2022), untuk mengucapkan permintaan maaf.
Disambut dengan nyanyian, Ganjar dalam ungkapannya mengaku ingin merasakan hidup di Wadas.
Bahkan, Ganjar meminta izin warga untuk menginap di Desa Wadas.
Terlihat Ganjar Pranowo mendatangi warga tanpa pengawalan dari aparat kepolisian.
Baca juga: Setelah Ibu Hamil, Anggota Brimob Jadi Keganasan Begal di Bekasi
Baca juga: Relawan Ganjar Tuding Ada Pihak yang Sengaja Mempolitisir Kasus Tanah di Desa Wadas
Setibanya di Desa Wadas, Ganjar langsung bercengkrama dengan warga sekitar di Masjid Nurul Huda.
Ia pun langsung mengutarakan permintaan maaf atas kisruh pengukuran lahan tambang di Desa Wadas pada Selasa (8/2/2022) lalu.
Ganjar juga ingin mendengar langsung keluhan warga.
“Saya minta maaf kepada bapak dan ibu atas peristiwa yang terjadi. Makanya, saya datang ke sini secara langsung. Saya ke sini ingin mendengar langsung dari masyarakat mengenai persoalan yang ada,” ujar Ganjar
Bahkan, ia juga ingin merasakan air Desa Wadas hingga menginap di desa tersebut.
"Biar bisa minum airnya Desa Wadas. Biar bisa merasakan, nanti saya tidur di desa ini." ujar Ganjar.
Selain itu, ia mengaku juga akan bertanggung jawab atas tragedi yang sempat terjadi.
"Biar Gubernurnya saja yang bertanggung jawab." jelas Ganjar.
Pada kesempatan tersebut, Ganjar juga mendengarkan keluhan warga.
Sejumlah warga pun menceritakan peristiwa penangkapan yang mereka alami.
Seusai mendengarkan keluhan warga, Ganjar mengatakan akan menindaklanjuti peristiwa tersebut.
Adapun mengenai tuntutan warga untuk mencabut izin lokasi penambangan, Ganjar mengatakan hal itu yang akan dibicarakan secara teknis.
“Evaluasi teknis akan kami lakukan. Semua opsi masih ada peluang, makanya kita bicarakan," tutupnya
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.