BNPT Terapkan Konsep Pentahelix untuk Cegah Terorisme dan Radikalisme, Seperti Apa Itu?
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menerapkan konsep pentahelix dalam upaya penanggulangan terorisme. Seperti apa itu?
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menerapkan konsep pentahelix dalam upaya penanggulangan terorisme.
Konsep pentahelix inilah yang akan digunakan dalam menentukan arah kebijakan dan program kerja BNPT tahun 2022.
Konsep pentahelix ini disampaikan Kepala BNPT, Komjen Pol. Dr. Boy Rafly Amar, saat menyampaikan Pidato Kunci ketika Pembukaan Rakernas IX FKPT 34 Provinsi di Hotel Singhasari Resort, Batu, Jawa Timur, Senin (14/2/2022) malam.
Sebelumnya, pada saat Rapat Dengar Pendapat dengan DPR RI pada awal tahun 2022 lalu, Boy juga telah menyinggung soal konsep pentahelix yang akan dijalankan.
Lantas seperti apa itu konsep pentahelix?
Baca juga: Kepala BNPT: Karakter Kekerasan Dapat Masuk Melalui Permainan Game Online
Baca juga: Kepala BNPT: Mari Perkuat Pilar Kebangsaan Cegah Paham Radikal Intoleran
Kebijakan Pentahelix merupakan sebuah model pencapaian dengan kerja sama dan kolaborasi secara multipihak yang melibatkan beberapa unsur.
Setidaknya ada lima unsur yang dilibatkan, yaitu pemerintah, akademisi, pelaku usaha, media, dan masyarakat.
Konsep multipihak ini akan menggunakan seluruh potensi nasional dalam membentuk kekuatan nasional melawan ideologi radikalisme dan terorisme guna menjaga generasi saat ini dan generasi yang akan datang.
Dilansir laman BNPT, arah kebijakan penanggulangan terorisme ini mengerucut pada tiga bidang, yakni bidang operasional, bidang pembinaan, dan bidang pembangunan kekuatan.
Di tahun 2022, BNPT berencana melaksanakan kerja sama dengan PPATK terkait analisa aliran dana yang diduga berkaitan dengan pendanaan terorisme.
BNPT juga membentuk forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FPKT) Papua dan FKPT Papua Barat.
Hal ini tak lepas karena adanya redefinisi terhadap KKB yang kini masuk dalam kelompok teroris.
Baca juga: BNPT dan DMI Sepakat Kolaborasi Cegah Radikalisme di Rumah Ibadah
Baca juga: Kepala BNPT Minta Maaf Soal Data 198 Ponpes Terafiliasi Terorisme
Menurutnya, FKPT memiliki peran strategis dalam menjaga dan merawat kerukunan serta kedamaian Indonesia.
"FKPT membangun kekuatan nasional Bangsa Indonesia agar kita berhasil melawan paham radikal terorisme," katanya, dikutip dari bnpt.go.id.
Dengan tugas dan tujuan mulia tersebut, anggota FKPT diharapkan dapat pula merangkul semua pihak di daerah dengan semangat pentahelix penanggulangan terorisme.
"FKPT merupakan mitra BNPT memiliki peran penting untuk melakukan pencegahan. Anggota FKPT terdiri dari berbagai latar belakang. Semoga kita bisa bersinergi mencegah dan menghadapi terorisme," jelasnya.
(Tribunnews.com/Tio)