Buku Membangun Negeri Candradimuka Pendidikan Vokasi Pertanian Diharapkan Jadi Referensi Ilmiah
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengutarakan, pertanian harus terus bersinergi dengan kemajuan teknologi.
Editor: Daryono

Buku ini juga menyoroti peran penting sekolah pendidikan pertanian yang kini bernama Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) dan Politeknik Enjinering Pertanian Indonesia (PEPI) dalam menyokong pembangunan pertanian.
Sekolah Pertanain di bawah naungan Kementerian Pertanian, mampu melahirkan pelaku- pelaku usaha yang sukses, khususnya dari kalangan milenial.
Baca juga: Upaya Kementan Meningkatkan Produksi Kedelai Nasional, di Tengah Tekanan Eksternal
Mereka bukan hanya sekadar mengerti praktik mengenai pertanian, tapi mereka pun menerapkan dalam bisnis usahanya.
Sebut saja, Rayndra Syahdan, alumni Polbangtan YoMa yang sukses mengembangkan ternak domba, bahkan kini dipercaya menjadi Direktur BUMDES Termuda di Magelang.
Selain itu, ada Arifudin Nurrahmatullah yang sukses dengan maggotnya. Bahkan kini membidik pasar ekspor maggot kering.
Sementara, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam kesempatan terpisah menyatakan bahwa transformasi Pendidikan di sektor pertanian belumlah maksimal apabila hanya menyangkut kelembagaan.
Maka ada empat jurus jitu yang harus ditekankan dalam Pendidikan vokasi yakni pengembangan keterampilan yang menyatukan intelektual sistem dengan manajemen praktis.
Diharapkan buku ini dapat memberikan pemahaman kepada semua pihak, terutama peran penting pendidikan vokasi pertanian dalam melahirkan generasi muda penerus pembangunan pertanian.(*)