Saat Panglima TNI Jenderal Andika Luluskan Calon Perwira Karier yang Punya "Masa Lalu Kelam"
Calon Perwira Prajurit Karier TNI Angkatan Darat tersebut satu dari dua calon yang berlatar belakang di bidang radiologi.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa meluluskan seorang calon Perwira Prajurit Karier (Pa PK) yang memiliki "masa lalu kelam" dalam Sidang Pantukhir Penerimaan Calon Pa PK TNI (Reguler) TA 2021.
Dalam sidang tersebut, diketahui calon Perwira Prajurit Karier TNI Angkatan Darat tersebut satu dari dua calon yang berlatar belakang di bidang radiologi.
Awalnya ia dinyatakan tidak lolos di bidang mental ideologi.
Andika kemudian menanyakan lebih jauh kepada staf alasan calon tersebut dinyatakan tidak lolos.
Berdasarkan perbincangan Andika dan staf diketahui bahwa calon tersebut tidak lolos karena masa lalunya yang kelam yakni sering pesta miras bersama temannya hingga mabuk pada medio 2016-2017.
Baca juga: Saat Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Temukan Tank Marinir Berusia 61 Tahun: Ini Sudah Kelamaan
Diketahui calon tersebut melakukannya karena ia bekerja sebagai seorang tourist guide.
Mendengar hal tersebut, Andika menyatakan alasan tersebut tidak relevan dan kemudian meluluskannya.
"Masa lalu, begitu dia diterima semua peraturan perundangan berlaku. Jadi ini tidak relevan. Sudah (nomor) 49 lulus," kata Andika dikutip dari tayangan Insight TNI di kanal Youtube Jenderal TNI Andika Perkasa yang diunggah pada Minggu (20/2/2022).
Sosok calon Perwira Prajurit Karier TNI tersebut adalah Didi Angga Wiharja.
Mengenakan kemeja batik dalam tayangan yang sama, Didi mengungkapkan dulunya ia pernah bergerak di dunia pariwisata di Lombok.
Dulu, kata Didi, ia sempat tinggal di Gili Trawangan.
Tempat tersebut, kata Didi, biasanya menjadi tujuan wisata anak muda untuk liburan.
Tempat tersebut, kata dia, juga terkenal dengan kehidupan malam.
"Pada umumnya kebanyakan, tidak semua, kami yang bergerak di dunia pariwisata itu mencoba kehidupan malam itu. Mereka, mohon maaf, kalau meminum alkohol itu adalah sesuatu yang biasa mungkin. Tapi mungkin kalau di kebudayaan kami agak sedikit tabu. Tapi karena kita bergerak di service, kita memperkenalkan, kita mengajak supaya tamu itu having fun jadi mau tidak mau kami mencobanya," kata dia.
Ia menceritakan, motivasinya untuk menjadi seorang prajurit TNI berasal dari seorang Babinsa di Sembalun di kawasan kaki Gunung Rinjani.
Ketika itu, pada tahun 2021 ia sempat membuat pergelaran musik di sana dan bertemu dengan Babinsa tersebut.
Ketika itu, ia merasa sangat dekat dengan Babinsa tersebut dan kagum dengan tugas yang dijalankannya untuk dekat dan peduli dengan masyarakat.
Pengalaman tersebut, lantas Didi ceritakan ke ayahnya ketika pulang.
"Ternyata kebetulan orang tua saya, atau bapak saya, dia benar-benar bercita-cita menjadi seorang TNI dulunya. Tapi beliau tidak diizinkan oleh orang tua, atau ibu beliau, atau nenek saya. Sampai saat ini orang tua saya benar-benar istilahnya suka dan ngefans terhadap TNI tersebut," kata dia.
Menurutnya meniti karier di dunia militer dengan dasar keahlian di bidang kesehatan adalah jalan terbaik dan tercepat untuk mengabdikan ilmunya bagi masyarakat.
Dengan demikian, lanjut Didi, ia bisa mengabdikan dirinya bagi nusa dan bangsanya.
Ia pun menegaskan keyakinannya bahwa dirinya telah melepaskan dunia kelam dan kehidupan malamnya serta beralih menjadi prajurit TNI.
"Karena saya sudah yakin meninggalkan dunia kelam saya, yakni kehidupan malam di tempat saya dan beralih menjadi seorang prajurit TNI," kata Didi.