Gebrakan Baru Erick Thohir, BUMN Dirampingkan, Kontribusinya Dimaksimalkan
Gebrakan itu alhasil membuat kinerja BUMN lebih efektif dalam memberikan kontribusinya untuk negara.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Erick Thohir tak henti-hentinya membuat gebrakan selama menjabat Menteri BUMN.
Gebrakan itu diharapkan membuat kinerja BUMN lebih efektif dalam memberikan kontribusinya untuk negara.
Terbaru, Erick melakukan gebrakan dengan memangkas jumlah BUMN lebih sedikit namun mampu bersaing dan memberikan kontribusi besar baik untuk negara maupun masyarakat.
“Kita sedang mendorong bagaimana BUMN-BUMN ini jumlahnya jangan terlalu banyak lagi. Jumlah BUMN akan semakin kecil, tetapi semakin besar, dalam arti footprint-nya,” kata Erick Thohir.
Baca juga: Menteri Erick Buka Peluang Mahasiswa Indonesia Kembangkan Vaksin di Biofarma
Erick akan membuat perampingan jumlah BUMN lebih sedikit.
Bukan hanya itu, Erick akan menjadikan kinerja BUMN bisa lebih optimal memberikan pelayanan yang maksimal.
"Mimpi saya untuk BUMN, semoga BUMN dapat memberikan kontribusi yang besar untuk negara dan memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat," tulis Erick Thohir, Senin (21/2/2022) dikutip dari laman instagram @erickthohir.
Tampaknya apa yang menjadi keinginan Erick Thohir mulai terpenuhi.
Hal itu tentu tak lepas dari beragam transformasi dan inovasi yang diterapkan Erick Thohir di Kementerian BUMN, mulai dari transparansi, efisiensi, perubahan bisnis model, menempatkan orang yang tepat, dan lain sebagainya.
Oleh sebab itu, Erick Thohir pun berhasil mendorong profit Kementerian BUMN dari Rp 13 triliun akan meningkat drastis menjadi Rp 90 triliun di kuartal IV 2021.
BUMN juga terus hadir melakukan intervensi pasar untuk menjaga stabilitas ekonomi.
“Transformasi daripada BUMN sendiri sudah terlihat hasilnya. Nah prediksi, ini belum audited, sampai kuartal IV itu Rp 90 triliun," imbuhnya.
Erick Thohir berupaya membuat Kementerian BUMN terus mendapatkan citra positif dari masyarakat, termasuk dengan melakukan holdingisasi, mergerisasi, hingga restrukturisasi.
Hingga saat ini, jumlah perusahaan BUMN semakin mengecil, dari 142 perusahaan, 108 perusahaan, sampai ke 41 perusahaan.
Erick Thohir kemungkinan akan kembali melakukan perampingan jumlah perusahaan BUMN dari 41 BUMN menjadi 37 BUMN dalam dua tahun ke depan.
"Saya mungkin dua tahun ke depan masih bisa (merampingkan) dari 41 perusahaan BUMN menjadi 37 perusahaan BUMN," ujar Erick Thohir dalam webinar di Jakarta dikutip dari Kompas.com, Sabtu (19/2/2022).