Kasus Covid-19 Meningkat, Pemkot Surabaya Terapkan PTM 25 Persen di Tingkat SD dan SMP
Kapasitas pembelajaran tatap muka (PTM) di Surabaya, Jawa Timur diturunkan menjadi 25 persen karena jumlah kasus aktif Covid-19 meningkat.
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Arif Fajar Nasucha
Sementara itu, Dinas Pendidikan Surabaya pun telah berdiskusi dengan pakar epidemiologi dan Persatuan Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia (Persakmi).
Mereka membahas soal pelaksanaan PTM.
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Yusuf Masruh menjelaskan, jika di dalam kelas ada 30 siswa, itu dibagi dua shift bagian.
Masing-masing menjadi 15 orang siswa.
Sebanyak 15 siswa melaksanakan PTM dan lainnya mengikuti pembelajaran secara hybrid di rumah.
"Kemarin kan 100 persen dua shift, 50 persen hybrid sebagian PTM. Nah yang ini 50 persen dua shift, yang hybrid menyesuaikan. Jadi kita perkecil lagi," ucap Yusuf.
Pihaknya, saat ini masih berkoordinasi dengan wali murid dan kepala sekolah.
Sebab, pelaksanaan PTM harus ada persetujuan dari berbagai pihak.
PTM di Beberapa Daerah Dihentikan
PTM SMP dan PAUD di Klaten Dihentikan Sementara, Diganti PJJ
Pemerintah Kabupaten Klaten melalui Dinas Pendidikan (Disdik) setempat memutuskan menghentikan sementara pembelajaran tatap muka (PTM) di bangku sekolah PAUD dan SMP.
PTM di tingkat PAUD dan SMP dihentikan mulai Senin, 21 Februari 2021.
Artinya, besok siswa akan mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau belajar dari rumah secara daring
Hal tersebut menyusul ada 39 guru dan 29 siswa yang terpapar Covid-19.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.