Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menteri Erick Buka Peluang Mahasiswa Indonesia Kembangkan Vaksin di Biofarma

Menurut Gabriele, jurusan imunologi merupakan salah satu jurusan yang konsen terhadap pengembangan vaksin.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Menteri Erick Buka Peluang Mahasiswa Indonesia Kembangkan Vaksin di Biofarma
Ist
Erick Thohir 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir membuka kesempatan kepada generasi muda Indonesia untuk mengembangkan keilmuan mereka di perusahaan-perusahaan milik BUMN.

Saat ini, para peneliti PT Biofarma dan para mahasiswa Indonesia yang kuliah di dalam dan luar negeri sedang mengembangkan vaksin dengan mengikuti program Indonesia Global Talent Internship (IGTI).

Gabriele Kembua, mahasiswa Harvard University yang juga salah satu peserta program IGTI mengatakan lewat program IGTI ini dirinya bisa membuat terobosan baru untuk membantu masyarakat Indonesia.

“Saat ini saya telah menempuh Study master of medical science di jurusan imunologi Harvard Medical School dan juga mengikuti program IGTI di PT Biofarma, saya memiliki fesien dalam membawa sub penelitian kesehatan jadi produk atau terobosan yang dapat membantu banyak orang,” kata Gabriele yang dikutip di akun @erickthohir, Senin (21/2/2022).

Baca juga: Gotong Royong Bangkit dari Pandemi, Sobat Erick Kalbar Bagikan Sembako & Bantuan Modal Pelaku UMKM

Menurut Gabriele, jurusan imunologi merupakan salah satu jurusan yang konsen terhadap pengembangan vaksin.

Untuk itu, dirinya bertekad menjadi pelopor penelitian dan produksi vaksin utama di Indonesia bersama Biofarma.

“Di jurusan saya yaitu imunologi salah satu contoh dari terobosan seperti itu adalah vaksin, dan saya amat bangga dengan PT Biofarma sebagai pelopor penelitian dan produksi vaksin utama di Indonesia,” ujarnya.

Berita Rekomendasi

“Selama mengikuti program IGTI PT Biofarma, saya telah memperluas pengetahuan saya mengenai produksi vaksin dari sisi manufaktur dan industri seperti cara memilih faktor produksi, desain vaksin, good manufakturing practice, dan scaling up hasil penelitian jadi produksi diskala besar,” katanya.

Dilanjutkan Gabriele, rencana dirinya ke depan adalah mengembangkan vaksin HPV dengan bentuk chimeric vaccine yang mengandung beberapa serotype HPV, sekaligus dalam satu constructnya sehingga produksi akan menjadi lebih efisien dan affordable bagi negara low atau middle income country.

“Saya berterimakasih kepada Pak Menteri BUMN dan segenap jajaran kementerian bumn karena telah memberikan kesempatan bagi kami untuk dapat magang di BUMN di Indonesia. Kami tidak hanya belajar banyak, tetapi juga memperoleh kebanggaan karena dapat mendistribusikan ilmu kami untuk kemajuan Indonesia melalui BUMN, siapa tau di masa depan IGTI akan terus berkembang dan menjadi wadah bagi banyak mahasiswa Indonesia untuk berkarya demi negara kita tercinta ini,” ucapnya

Sementara itu, salah satu mentor dari PT Biofarma (Persero) Acep Riza Wijayadikusumah menuturkan, PT Biofarma sendiri akan terbuka bagi setiap anak bangsa yang mau mengembangkan keilmuan yang didapatnya di kampus atau dunia akademik.

“Saya berperan sebagai mentor dimana program ini kami mengajak peserta intensif semua untuk bisa melihat lebih dalam lebih dekat bagaimana satu keilmuan yang dipelajari di kampus atau di dunia akademik itu bisa diterjemahkan di industri, dalam hal ini industri vaksin,” ucapnya.


Bagi Acep Riza, saat ini sangat bermanfaat bagi PT Biofarma maupun peserta, dalam hal mempelajari bagaimana satu vaksin itu dikembangkan.

“Kami juga yakin bahwa IGTI akan sangat berkembang dan menjadi wadah untuk mahasiswa Indonesia yang belajar di luar negeri untuk bisa berkarya di Indonesia,” ungkapnya.

Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir memastikan, Kementerian BUMN telah bertekad untuk terus menyiapkan generasi-generasi muda Indonesia untuk 20 atau 30 tahun ke depan dalam menyongsong Indonesia emas di tahun 2045.

“Sesuatu yang memang beyond our thinking kalau kita mengaca 10 tahun yang lalu dan we have to preparing The next 20-30 years from now ya itulah generasi muda, tetapi generasi muda yang cappabel,” pungkas Erick.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas