Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Memilah Sampah dari Rumah untuk Menumbuhkan Konsep Ekonomi Sirkuler

Kemudian, penting juga menciptakan ekosistem pengumpulan sampah oleh masyarakat dan bank sampah yang terintegrasi dengan pendaur ulang.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Daryono
zoom-in Memilah Sampah dari Rumah untuk Menumbuhkan Konsep Ekonomi Sirkuler
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Pelajar SMPN 7 Bandung melakukan aksi pungut sampah yang berserakan di kawasan Car Free Day (CFD) Dago, Jalan Ir H Djuanda, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (13/10/2019). Kegiatan tersebut bertujuan untuk melatih para siswa cara memilah sampah, sekaligus mengingatkan warga di CFD Dago untuk tidak membuang sampah sembarangan. Tribun Jabar/Gani Kurniawan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sampah masih menjadi kendala terbesar dalam pengelolaan lingkungan di Indonesia.

Menurut data Kementerian LHK, Indonesia menghasilkan 67,8 juta ton sampah pada 2020 yang berarti satu penduduk menghasilkan sekitar 0.68 kilogram sampah perharinya.

Penyumbang sampah terbesar berasal dari rumah tangga yakni sebanyak 37,3%.

Sampah dari pasar tradisional 16,4%, sebanyak 15,9% berasal dari kawasan dan 14,6% berasal dari sumber lainnya.

Baca juga: Ini Cara PKT Atasi Persoalan Sampah agar Bernilai Tambah untuk Masyarakat

Direktur SWI, Dini Trisyanti mengatakan, permasalahan sampah di Indonesia terutama sampah plastik bisa diatasi dengan kolaborasi seluruh stakeholder yang terlibat dalam rantai nilai sampah mulai dari upstream midstream, dan downstream.

Selain juga harus didukung dari sisi teknologi dan inovasinya.

Berita Rekomendasi

Kemudian, penting juga menciptakan ekosistem pengumpulan sampah oleh masyarakat dan bank sampah yang terintegrasi dengan pendaur ulang.

Selain masalah kualitas sampah plastik yang masih tercampur dengan sampah lainnya, beberapa jenis kemasan plastik juga masih memiliki nilai rendah, karena keterbatasan teknologi, market, dan kolektibilitas.

"Oleh sebab itu selain penting untuk pemilahan di sumber, Pemerintah dan Industri perlu mengembangkan teknologi dan model bisnis untuk mengatasinya," kata Dini dalam peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2022, Senin (21/2/2022).

Baca juga: OASE Kabinet Indonesia Maju dan GIB DWP K BUMN-IIP BUMN Lakukan Aksi Pilah dan Kelola 151 Ton Sampah

Pola pengelolaan sampah di Indonesia pun sudah mulai didorong untuk transisi dari konsep ekonomi linear menjadi ekonomi sirkular.

Akademisi dari Universitas Indonesia, Dr.Eng Astryd Viandila Dahlan menjelaskan,  melalui ekonomi sirkular sampah diolah kembali ke sumbernya atau menjadi produk lain yang bernilai tambah.

Oleh karena itu, paradigma masyarakat terhadap tata kelola sampah sudah mulai harus berubah.

Pemilahan sampah dari sumbernya dapat meningkatkan jumlah sampah yang dapat didaur ulang sehingga potensi daur ulang pun akan semakin tumbuh.

Hal ini dapat menumbuhkan orientasi ekonomi sirkuler di sektor pengelolaan sampah.

"Untuk merubah perilaku masyarakat diperlukan pendidikan, pendampingan serta penyediaan infrastruktur dari semua stakeholder dalam pengolaan persampahan,  terang Astryd.

Konsep ekonomi sirkular yang bertujuan untuk memaksimalkan penggunaan material secara sirkular untuk meminimalkan produksi limbah dengan memulihkan dan menggunakan kembali produk dan bahan sebanyak mungkin, secara sistemik, dan berulang-ulang.

Direktur Chandra Asri, Edi Rivai mengatakan, sebagai mitra pertumbuhan yang dapat diandalkan, secara aktif berkolaborasi dengan stakeholders dalam menciptakan program keberlanjutan untuk mengatasi permasalahan sampah plastik.

"Kami masih melanjutkan flagship program kami, Aspal Plastik, dan siap menggandeng lebih banyak lagi mitra untuk bersinergi. Kami juga membina fasilitas pengelolaan sampah terintegrasi IPST Asari di Cilegon serta mendukung program Pemerintah DKI, Jakarta Recycle Center. Harapannya, akan semakin banyak pihak yang turut berpartisipasi dalam inisiatif ini untuk bersama-sama mendukung Pemerintah Indonesia mencapai tujuan pengelolaan sampah," jelas Chandra.

Baca juga: Diduga Mengantuk, Pemotor Tabrak Truk Sampah di Lenteng Agung hingga Alami Luka Parah di Kepala 

Dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional 2022, Chandra Asri memulai kampanye internal #NabungSampahPlastik untuk mendorong karyawannya melakukan pemilahan sampah dari rumah dan mengurangi sampah yang akan berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Sampah yang terkumpul akan dikelola dan diolah oleh pihak ketiga untuk kembali menjadi bahan baku dan produk bermanfaat lainnya.

Kampanye ini akan berlangsung selama satu tahun dan total pengumpulan sampah akan diumumkan pada Hari Peduli Sampah Nasional 2023. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas