Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat Ungkap Faktor Penyebab Elektabilitas Demokrat Naik Salip Golkar

Dalam survei Litbang Kompas pada Januari 2022, elektabilitas Demokrat tercatat naik signifikan dari 5,4 persen pada Oktober 2021, menjadi 10,7 persen.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Pengamat Ungkap Faktor Penyebab Elektabilitas Demokrat Naik Salip Golkar
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia - Ujang Komarudin 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Survei Kepemimpinan Nasional (SKN) yang dilaksanakan Litbang Kompas pada Januari 2022 menunjukkan, elektabilitas PDI Perjuangan masih berada di posisi teratas dengan angka 22,8 persen, disusul Partai Gerindra (13,9 persen).

Namun, hal menarik justru terjadi pada posisi peringkat tiga.

Dimana, Partai Demokrat menggeser Partai Golkar.

Dalam survei pada Januari 2022, elektabilitas Demokrat tercatat naik signifikan dari 5,4 persen pada Oktober 2021, menjadi 10,7 persen.

Lalu, bagimana bisa elektabilitas Partai Demokrat meningkat secara signifikan?

Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komaruddin menilai, hal itu terjadi karena faktor kekecewaan masyatakat pada pemerintah.

Berita Rekomendasi

Dimana, partai-partai oposisi itu akan naik elektabilitasnya.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Prabowo, Ganjar, dan Anies Berada di 3 Besar

"Itu sudah jadi pola umum dalam setiap Pemilu," kata Ujang saat dihubungi Tribunnews, Rabu (23/2/2022).

Menurut Ujang, begitu juga sebaliknya, jika rakyat suka pada pemerintah, maka elektabilitas partai-partai oposisi itu tidak akan naik.

Ujang pun mengibaratkan, bahwa Pemerintah dan partai oposisi itu bagai bejana yang beda.

"Jika bejana satu kecewa, maka bejana yang lain senang. Jika pemerintah tak disukai, maka oposisi yang akan digemari," ucapnya.

Baca juga: Survei Terbaru Litbang Kompas: PKS Masuk 5 Besar, Demokrat Naik ke Posisi 3, PKB dan Golkar Melorot

Selain itu, Ujang menilai elektabikitas Partai Demokrat naik lantaran seolah-olah telah terzholimi di kudeta oleh kepompok Moeldoko.

Dimama, Moeldoko yang menjabat sebagai Kepala Staf Presiden (KSP) yang merupakan bagian dari Istana.

"Karena ada kudeta itu juga rakyat simpati pada Demokrat. Dan itu menaikkan elektabilitas Demokrat," jelas Ujang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas