Perbarui Data, BMKG Sebut Gempa Bumi di Pasaman Barat Sumbar Bermagnitudo 6,1
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperbarui data gempa bumi yang terjadi di Pasaman Barat, Sumatera Barat.
Penulis: Reza Deni
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperbarui data gempa bumi yang terjadi di Pasaman Barat, Sumatera Barat.
Semula, BMKG mencatat gempa di Pasaman bermagnitudo 6,2 dan kini menjadi magnitudo 6,1.
"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa ini memiliki parameter dengan magnitudo 6,2, kemudian kami update 6,1," kata Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (25/2/2022).
Dwikorita mengatakan, episenter gempa terletak pada koordinat 0,14 derajat LU, 99,94 derajat BT.
"Atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 12 kilometer timur laut wilayah Pasaman Barat, Sumatera Barat, pada kedalaman 10 kilometer," kata dia.
Dia mengatakan, gempa tersebut merupakan jenis gempa kerak dangkal akibat aktivitas patahan aktif atau sesar Sumatera.
"Hasil analisis sumber menunjukkan gempa memiliki mekanisme geser (strike slip)," kata Dwikorita.
Baca juga: Penjelasan Pihak BMKG dan BNPB Mengenai Gempa Bumi M 6,2 yang Terjadi di Pasaman Barat
Guncangan gempa, tambah dia, dirasakan di daerah Pasaman Barat VI MMI dan Pasaman dengan skala intensitas V MMI yaitu getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun.
"Sementara itu, di Agam, Bukitttinggi, dan Padang Panjang, dengan skala intensitas IV MMI yaitu pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah," katanya.
Sementara itu, Di Padang, Payakumbuh, Aek Godang, dan Gunung Sitoli, Dwikorita mengatakan getaran dirasakan dengan skala intensitas III MMI, di mana getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan akan truk berlalu.
"Di Pesisir Selatan, Rantau Parapat, Nias Selatan, dan Bangkinang, dengan skala intensitas II MMI, getaran gempa dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang," katanya.
"Hingga 10.00 WIB BMKG melaporkan telah terjadi 15 kali gempa susulan dengan magnitudo bervariasi terbesar 4,2," ucap dia.