Perjalanan Karier Mendiang Arifin Panigoro, dari Raja Minyak Indonesia hingga Jadi Watimpres Jokowi
Pengusaha sekaligus anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres), Arifin Panigoro meninggal dunia di Rochester, Minneapolis, Amerika Serikat.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Pengusaha sekaligus anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres), Arifin Panigoro meninggal dunia di Rochester, Minneapolis, Amerika Serikat, pada Senin (28/2/2022) dinihari waktu setempat.
Diketahui Arifin Panigoro meninggal di usia 76 tahun.
Pendiri Grup Medco ini menghembuskan nafas terakhirnya setelah menjalani perawatan intensif di rumah sakit di Menneapolis, Amerika Serikat.
Pihak keluarga yang diwakilkan oleh adik almarhum, Hilmi Panigoro mengucapkan rasa terimakasihnya atas dukungan yang diberikan kepada kakaknya selama dirawat di rumah sakit.
Baca juga: Sampaikan Duka Mendalam, Erick Thohir Sebut Arifin Panigoro Adalah Mentornya
Selain itu Hilmi juga menyampaikan permohonan maafnya atas nama almarhum.
"Kami keluarga besar Bapak Arifin Panigoro dan Medco Group berterima kasih atas bantuan dari semua pihak dan pekerja atas dukungan dan doa selama beliau dirawat."
"Mohon dimaafkan apabila ada kekhilafan selama beliau beraktivitas selama ini,” ujar Direktur Utama PT Medco Energi Internasional Tbk Hilmi Panigoro dalam keterangannya, Senin (28/2/2022).
Baca juga: Arifin Panigoro Meninggal, Orang Terkaya ke-47 di Indonesia, Pengusaha Migas, dan Anggota Wantimpres
Awal Karier Arifin Panigoro di Bidang Migas
Dilansir Kompas.com, Arifin Panigoro memulai kariernya bersama teman-temannya setelah lulus dari Institut Teknologi Bandung.
Bersama teman-temannya Arifin membuat gagasan untuk membangun jasa pengeboran minyak dan gas (migas) pada tahun 1980-an.
Diketahui pada saat itu mayoritas bisnis migas masih dikuasai oleh pemain asing, karena jumlah modalnya yang besar.
Namun hal tersebut malah menjadi motivasi Arifin dan teman-temannya, hingga mereka akhirnya mendirikan Meta Epsi Pribumi Drilling Company (Medco).
Baca juga: Mensesneg Ucapkan Belasungkawa atas Meninggalnya Anggota Wantimpres, Arifin Panigoro
Dalam waktu 10 tahun Medco berkembang menjadi perusahaan migas dengan mengakuisi Tesoro Indonesia Peteroleum Company pada 1992.
Pada tahun 1994, Medco pun mulai mencatatkan saham perdananya di pasar bursa dan mengakuisisi operasi Stanvac di Indonesia.