Lindungi Anak-Anak, KemenPPPA: Sekolah Wajib Miliki Pengetahuan Tanggap Bencana
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) mengupayakan perlindungan anak di situasi darurat bencana.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Wahyu Aji
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) mengupayakan perlindungan anak di situasi darurat bencana.
Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA Nahar mengatakan institusi pendidikan meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana.
"Belajar dari pengalaman tentang berbagai kejadian bencana alam yang terjadi di Indonesia, maka penting mengajari masyarakat untuk siaga terhadap terjadinya bencana," ujar Nahar melalui keterangan tertulis, Selasa (1/3/2022).
Para tenaga pendidik dan anak pelajar perlu memiliki pengetahuan mengenai tanggap bencana.
Langkah ini dilakukan karena mereka banyak menghabiskan waktu di sekolah agar dapat tanggap menghadapi situasi bencana sekaligus pasca bencana.
"Hal ini dapat dimulai dengan pendidikan siaga bencana pada siswa di sekolah, seperti tentang bagaimana menyelamatkan diri saat bencana mengancam dan menghindari kecelakaan terjadi," tutur Nahar.
Baca juga: Menko PMK: Korban Gempa Pasaman Barat Jadi Prioritas dalam Penanganan Bencana
"Hal tersebut dikarenakan satuan pendidikan sebagai rumah kedua anak-anak, dimana anak di usia sekolah menghabiskan 1/3 hidupnya di satuan pendidikan. Maka dari itu, satuan pendidikan juga harus bersiap mengurangi risiko jika terjadi bencana," tambah Nahar.
Nahar mengatakan kesiapsiagaan bencana di tengah masyarakat dan anak-anak masih perlu ditingkatkan.
Anak-anak kerap menjadi korban terbanyak karena ketidakmampuannya dalam menyelamatkan diri saat situasi bencana dan minimnya pengalaman serta pengetahuan.
Baca juga: 50 KK Korban Bencana Badai Seroja di Desa Oyang Barang Flores Timur Akhirnya Dapat Rumah Baru
“Pada sejumlah kejadian bencana, hak anak juga kerap terabaikan saat situasi pasca bencana. Kehidupan yang serba darurat sering membuat orang tua kehilangan kontrol atas pengasuhan dan bimbingan terhadap anak-anak mereka," pungkas Nahar.