"KBRI Kyiv dan Moskow terus melakukan komunikasi dengan mereka."

"Pemerintah masih terus menunggu saat yang tepat untuk dapat mengevakuasi mereka," lanjut Retno.

Sejak awal, kata Retno, pemerintah telah memperhitungkan bahwa dalam evakuasi WNI di Ukraina ini tidak akan berjalan mudah.

Baca juga: Konflik Rusia dan Ukraina Masih Panas, Ini Rekomendasi Saham yang Diprediksi Bakal Cuan

Evakuasi ini memiliki tingkat komplesitas dan bahaya yang cukup tinggi.

Apalagi saat ini pertempuran antara Rusia dengan Ukraina masih terus terjadi.

"Situasi di Ukraina masih sangat dinamis dan berubah dengan cepat."

"Situasi ini tentunya sangat mempengaruhui upaya pemerintah Indonesia untuk melakukan evakuasi warga negara kita. Tentunya keselamatan WNI menjadi prioritas kita."

"(Belum lagi) (tempat tinggal) para WNI juga tersebar di beberapa kota di Ukraina yang berarti bahwa mereka tidak tinggal di satu kota," kata Retno.

Tentu ini membutuhkan upaya yang lebih untuk mengevakuasinya.

"Selain itu terdapat 4 WNI yang memilih untuk tetap tinggal di Ukraina karena alasan keluarga, mereka menikah dengan warga Ukraina," kata Retno.

Baca juga: Berita Foto : Rusia Terus Gempur Ukraina

Baca juga: Rusia Bombardir Ibu Kota Ukraina, Menara TV di Kiev Dihantam Rudal hingga Tewaskan 5 Orang

Kendati demikian, Retno menyampaikan bahwa pihaknya bersyukur sebagian besar dari WNI yang berada di Ukraina sudah dievakuasi, mesti belum semuanya.

Terkait dengan konflik yang terjadi antara Rusia dengan Ukraina, Menlu meminta masyarakat Indonesia untuk melihatnya dengan jernih.

Indonesia diharapkan dapat netral dalam menilai kejadian tersebut.

"Kita harus melihat situasi yang berkembang di Ukraina ini secara jernih."

"Rusia dan Ukraina adalah sahabat dekat Indonesia," ujarnya.

Apalagi, konstitusi Indonesia memandatkan agar Indonesia ikut mewujudkan perdamaian dunia.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)