Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hari Raya Nyepi 2022, Berikut Sejarah dan Makna Hari Raya Nyepi

Hari Raya Nyepi jatuh pada besok, Kamis (3/3/2022), simak inilah sejarah dan makna perayaan Hari Raya Nyepi.

Penulis: Lanny Latifah
Editor: Nuryanti
zoom-in Hari Raya Nyepi 2022, Berikut Sejarah dan Makna Hari Raya Nyepi
AFP/SONNY TUMBELAKA
Umat Hindu melakukan upacara Melasti untuk menyucikan diri dari dosa menjelang Hari Raya Nyepi, di pantai Petitenget dekat Seminyak, Bali, Senin (28/2/2022). Berikut ini sejarah dan makna perayaan Hari Raya Nyepi. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini sejarah dan makna perayaan Hari Raya Nyepi.

Pada tahun ini, Hari Raya Nyepi jatuh pada besok, Kamis (3/3/2022).

Nyepi merupakan hari raya umat Hindu yang dirayakan setiap Tahun Baru Saka.

Dikutip dari laman Indonesia Baik, Tahun Baru Saka memiliki makna sebagai hari kebangkitan, hari pembaharuan, hari kebersamaan (persatuan dan kesatuan), hari toleransi, hari kedamaian sekaligus hari kerukunan nasional.

Setiap tahunnya, umat Hindu merayakan pergantian Tahun Saka yang dilakukan dengan cara Nyepi selama 24 jam.

Hari Nyepi jatuh pada hitungan Tilem Kesanga (IX) yang dipercayai merupakan hari penyucian dewa-dewa yang berada di pusat samudera yang membawa intisari amerta air hidup.

Untuk itu, umat Hindu melakukan pemujaan suci terhadap mereka.

Baca juga: LINK Twibbon Hari Raya Nyepi 2022, Dilengkapi Cara Membuat dan Bagikan ke Media Sosial

Baca juga: Hari Raya Nyepi: Sejarah, Tradisi, dan Makna Perayaan

Berita Rekomendasi

Pada Hari Raya Nyepi, umat Hindu akan berdiam diri dan tidak melakukan kegiatan seperti biasa.

Selain itu, pada saat Nyepi juga tidak ada aliran listrik, tidak menyalakan api, dan tidak melakukan aktivitas fisik.

Sejarah Hari Raya Nyepi

Dikutip dari denpasarkota.go.id, Hari Raya Nyepi sebenarnya merupakan perayaan Tahun Baru Hindu berdasarkan penanggalan/kalender Saka, yang dimulai sejak tahun 78 Masehi.

Adapun Agama Hindu berasal dari India.

Sebelum Masehi, kondisi di India sering diwarnai dengan pertikaian yang panjang antara suku bangsa yang memperebutkan kekuasaan sehingga penguasa (Raja) yang menguasai India silih berganti, yakni dari berbagai suku Pahlawa, Yuehchi, Yuwana, Malawa, dan Saka.

Di antara suku-suku itu yang paling tinggi tingkat kebudayaanya adalah suku Saka.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas