Kemenkes: Angka Kematian Pasien Covid-19 Masih Tinggi
Komorbid terbanyak yang ditemukan pada pasien meninggal adalah diabetes melitus dan bahkan 21 persen pasien memiliki komorbid lebih dari satu.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan hasil review mingguan Covid-19 yang menunjukkan risiko kematian tertinggi masih terjadi pada pasien yang belum menerima vaksinasi lengkap, lansia, dan memiliki komorbid.
Dari catatan Kemenkes ada 5.013 pasien yang meninggal akibat Covid-19 dari 21 Januari-26 Februari 2022.
Komorbid terbanyak yang ditemukan pada pasien meninggal adalah diabetes melitus dan bahkan 21 persen pasien memiliki komorbid lebih dari satu.
“Hingga Sabtu (26/2/2022), dari 5.013 pasien yang meninggal akibat Covid-19, 69% belum divaksinasi lengkap, 57% diantara pasien meninggal tersebut adalah lansia dan 45% memiliki komorbid,” jelas Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi M.Epid dalam konferensi pers virtual, Selasa (1/3/2022).
Baca juga: Kebanyakan Pasien Covid-19 Meninggal Memiliki Komorbid, Apa yang Harus Dilakukan untuk Mencegah?
Untuk menekan angka kematian, Kemenkes terus meningkatkan dan memperluas layanan kesehatan serta mempercepat laju vaksinasi.
Memberikan vaksinasi lengkap hingga booster adalah upaya agar pertahanan terhadap virus menjadi lebih tinggi, terutama bagi lansia, pasien dengan komorbid, serta anak-anak.
Diketahui, vaksinasi booster kini sudah dapat diberikan kepada seluruh masyarakat yang berusia di atas 18 tahun dan telah menerima vaksinasi dosis primer minimal tiga bulan sebelumnya.
Pemerintah juga telah resmi menambahkan regimen vaksin booster yakni vaksin sinopharm.
Dengan demikian ada 6 jenis regimen vaksin booster yang digunakan di indonesia; Sinovac, Astrazeneca, Pfizer, Moderna, Janssen (J&J), dan Sinopharm.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.