Rangkaian Acara yang Dilaksanakan Umat Hindu Sebelum dan Saat Nyepi, Ini Penjelasannya
Hari Raya Nyepi pada tahun ini jatuh pada Kamis, 3 Maret 2022, simak rangkaian acara beserta sejarah dan tujuannya berikut ini.
Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Hari Raya Nyepi diperingati oleh umat Hindu setiap satu tahun sekali.
Hari Raya Nyepi menjadi hari besar keagamaan bagi umat Hindu sekaligus momen pergantian tahun dalam kalender Caka.
Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) nomor 3 dan 4 tahun 2021, peringatan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1944 jatuh pada Kamis, 3 Maret 2022.
Hari Raya Nyepi biasanya dilaksanakan dengan melakukan persembahyangan sebagai wujud syukur kepada Yang Maha Kuasa, serta melakukan berbagai rangkaian acara lainnya saat Nyepi.
Baca juga: Sambut Nyepi, KMHDI Ajak Umat Hindu Refleksi Diri
Baca juga: TWIBBON Ucapan Hari Raya Nyepi Tahun 2022, Berikut Cara Membuat dan Membagikannya
Rangkaian Acara Nyepi
Hari Raya Nyepi adalah hari pergantian tahun Saka (Isakawarsa) yang dirayakan setiap satu tahun sekali dan jatuh pada sehari sesudah tileming kesanga pada penanggal 1 sasih Kedasa.
Dikutip dari disbud.bulelengkab.go.id, nyepi mengandung arti sepi atau sunyi dan dirayakan setiap 1 tahun saka.
Hari Raya Nyepi khususnya di Bali memiliki beberapa tahapan atau rangkaian acara yang biasanya dilaksanakan oleh umat Hindu, yaitu:
1. Melasti, Mecaru, dan Pengerupukan
Melasti, melelasti, nganyudang malaning gumi ngamet Tirta Amerta, menghanyutkan kekotoran alam menggunakan air kehidupan.
Mecaru/Tawur Mecaru atau bisa disebut Tawur. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Tilem Sasih Kesange (bulan mati ke 9) yaitu sehari sebelum Nyepi.
Umat Hindu membuat sesajen yang ditujukan kepada Bhuta Kala atau bisa disebut hal-hal negatif agar nanti tidak mengganggu kehidupan manusia.
Sementara Upacara Pengerupukan dilaksanakan sesaat setelah Mecaru dengan menyebar (nasi) tawur.
Yaitu dengan membuat api atau obor untuk mengobori lingkungan rumah, menyemburi rumah dan pekarangan, serta membunyikan atau memukul benda-benda apa saja seperti kentongan untuk menghasilkan suara ramai dan kegaduhan.