KSAU: TNI AU Siap Menghadapi Situasi Disruptif Global
Fadjar menjelaskan, bahwa Rapim TNI AU ini merupakan tindak lanjut dari Rapim TNI-Polri serta arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo memimpin Rapim TNI AU TA 2022 di MabesAU, Cilangkap, Jakarta, Jumat (4/3/2022).
Fadjar menjelaskan, bahwa Rapim TNI AU ini merupakan tindak lanjut dari Rapim TNI-Polri serta arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dimana, Rapim TNI AU ini mengambil tema Peningkatan Pembinaan Kekuatan dan Kemampuan TNI AU dalam Mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional dan Reformasi Struktural.
Baca juga: KSAU: Prajurit TNI AU Menjalani Latihan Calon Penerbang Pesawat Jet Tempur Rafale di Perancis
Dalam sambutannya, Kasau Fadjar mengatakan bahwa Rapim TNI AU ini diikuti oleh 116 peserta secara offline dan 238 peserta secara online yang meliputi para pejabat di lingkungan mabes AU para poltamat, komandan satuan hingga komandan batalion.
"Rapim dilaksanakan satu hari. Adapun tujuan Rapim TNI AU ini adalah menindaklajuti rapim Kemnhan dan Rapim TNI-Polri khususnya dalam rangka penekanan kembali apa yang disampaikan Presiden RI dalam rapat Pimpinan TNI-Polri," kata Kasau Fadjar.
Fadjar juga memastikan, bahwa TNI AU siap untuk menghadapi situasi disruptif global.
Selain itu, turut mendukung upaya pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional serta reformasi struktural dan juga meningkatkan disiplin prajurit untuk disiplin tegak lurus.
"Dan TNI AU juga akan melaksanakan pokok-pokok kebijakan pertahanan yang disampaikan oleh Panglima TNI khususnya di dalam pelaksanaan tugas-tugas pengamanan dan pertahanan wilayah udara," ucap Kasau.
Dalam hal ini, TNI AU melakukan pembinaan kekuatan dan kemampuan dan di dalam rapim ini juga nanti akan disampaikan khususnya juga upaya-upaya dalam rangka peningkatan kesejahteraan prajurit.
Dalam Rapim itu pula, Kasau Fadjar menyebut, pihaknya telah merancang rencana kegiataan TNI AU kedepan.
Dimana, meningkatkan pembinaan dan kemampuan dan tidak melaksanakan pembelian alusista.
Pasalnya, pembelian dalam hal ini dilaksanakan oleh Kemhan yang bertugas sebagai pengembangan kekuatan, kalau kami pembinaan.
"Mabes TNI adalah pembinaan. Kami akan menyiapkan kesiapan pesawat dan kesiapan personil khususnya para penerbang," jelasnya