Kejurnas Pagar Nusa Telah Dua Kali Digelar Selama Dinahkodai Gus Nabil Haroen
Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Pagar Nusa merupakan ajang yang paling tinggi di lingkungan Pagar Nusa.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Pagar Nusa merupakan ajang yang paling tinggi di lingkungan Pagar Nusa.
Kejurnas ini sangat dinantikan oleh para pesilat Pagar Nusa dalam dan luar negeri.
Pada periode masa khidmat 2017-2022 yang dinahkodai Gus Nabil Haroen ini sudah menyelenggarakan kejurnas dua kali.
Meski dalam suasana pandemi Covid-19, PP Pagar Nusa tetap menyelenggarakan Kejurnas dan Festival ke-IV.
Kejurnas kali ini diselenggarakan melalui daring dan luring.
Untuk sesi daring (virtual) diikuti sebanyak 22 kontingen dan Jawa Tengah menjadi provinsi dengan jumlah atlet terbanyak yang memeragakan jurus.
“Ini merupakan Kejuaraan Nasional Pagar Nusa yang keempat, Alhamdulillah pada periode ini masa khidmat 2017-2022 kita bisa menyelenggarakan dua kali kejuaraan nasional," kata Ketua Umum Pagar Nusa, Gus Nabil Haroen pada sambutannya melalui daring, Jumat (4/3/2022).
Baca juga: Menko Airlangga dan Ketum PBNU Pimpin Replanting Peremajaan Sawit Rakyat di Muara Enim
Pria yang akrab disapa Gus Nabil ini mengatakan Kejurnas ini merupakan capaian yang harus dipertahankan supaya dengan kejuaraan-kejuaraan seperti ini bisa menghasilkan atlet-atlet yang berkualitas yang bisa membawa harumnya nama Pagar Nusa, nama Nahdlatul Ulama dan tentunya nama Indonesia.
Kejuaraan nasional kali ini, lanjut Gus Nabil, dilaksakan dalam dua sesi.
Sesi pertama secara daring dan sesi kedua luring.
"Di tengah-tengah pandemi Covid-19 ini memang ada banyak hal yang harus kita sesuaikan untuk mengurangi persebaran Covid-19 sehingga dari sisi penonton dan dari sisi jumlah orang yang hadir di arena tentu harus kita sangat kurangi untuk memenuhi atau menyesuaikan dengan protokol kesehatan, oleh karenanya untuk sesi yang sifatnya tidak tanding kita laksanakan secara daring. Ini merupakan kejurnas daring yang pertama yang dilakukan Pagar Nusa," ujar Gus Nabil.
“Dan saya melihat banyak sekali adaptasi-adaptasi yang harus dilakukan oleh kawan-kawan namun saya juga bersyukur karena dengan kejurnas yang sifatnya daring ini juga kemudian bisa membangkitkan atau melahirkan partisipasi tidak hanya dari pengurus wilayah seluruh Indonesia namun juga dari pimpinan cabang istimewa kita di luar negeri,” ujarnya.
Pimpinan Pusat Pagar Nusa berharap Kejurnas ini menghasilkan atlet terbaik, dengan penjurian yang adil dan profesional maka akan menghasilkan atlet yang bermutu dan berkualitas.
“Alhamdulillah kita harapkan hasil dari kejurnas yang virtual ini betul-betul bisa menghasilkan atlet terbaik, saya juga berharap para dewan wasit juri bisa betul-betul bisa menghasilkan penjurian yang profesional yang adil sehingga betul-betul bisa melahirkan atlet-atlet yang bermutu dan berkualitas," katanya.
Dirinya mengaku betul-betul menaruh kepercayaan yang tinggi kepada dewan juri yang sudah disiapkan panitia.
"Ked epan saya berharap kejuaraan yang bersifat virtual atau daring ini dapat kita perbaiki lagi dapat kita maksimalkan lagi sehingga betul-betul menjadi kejuaraan terbaik untuk kita,” pungkasnya
Di kesempatan yang sama Ketua Panitia Kejurnas dan Festival Pagar Nusa ke-IV, Sastro Adi mengucapkan terima kasih kepda semua pihak yang mensukseskan dan mendoakan hingga acara ini dapat berjalan dengan lancar.
“Terima kasih berbuih buih, maturnuwun berdaun daun, kepada semua pihak yang membantu terselenggaranya festival ini, khususnya kepada Kemenaker dengan tempatnya yang luar biasa, team audio visual dengan profesionalitasnya, awak media dan tentunya ini adalah berkah ketersambungan do'a kita kepada para Muassis Pagar Nusa, sesepuh Pagar Nusa yang senantiasa berada didalam hati kita semua,” katanya
Dikatakan sudah sekian lama kita bertanding melawan Pandemi Covid-19 dan bermacam usaha serta ikhtiar terbaik telah kita lakukan bersama, seluruh elemen bangsa bersatu padu dengan segenap kemampuan yang ada untuk bisa melewati masa sulit ini.
"Kita Pendekar Pagar Nusa dengan mantra La Ghaliba Illa bilLah telah menancapkan keyakinan bahwa sesungguhnya kemenangan, pertolongan dan kekuatan hanya semata dari Allah, ikhtiar untuk tetap sehat jiwa dan raga, baik dimasa pandemi atau tidak, sudah menjadi suluk kita bersama. menjaga silaturrahim antar pendekar pagar nusa dengan pertandingan persahabatan, kejuaraan dan gelanggang gelanggang silat, seolah menjadi hari raya bersama,” tutup Sastro.