AMJ Dukung Usulan Cak Imin Soal Penundaan Pemilu 2024
Alasan penundaan pemilu adalah ekonomi belum stabil dan masih banyak persoalan rakyat yang belum tuntas.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Aliansi Mahasiswa Jateng (AMJ) Maulana mengatakan, penundaan Pemilu 2024 merupakan pilihan realistis dan selaras dengan kajian dan studi lapangan yang dilakukan, serta melihat perkembangan konfigurasi politik terkini.
Oleh karena itu, AMJ mendukung pemilu diundur dan mendukung Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menjadi calon presiden.
Alasan penundaan pemilu adalah ekonomi belum stabil dan masih banyak persoalan rakyat yang belum tuntas.
Serta utang uang negeri yang masih banyak.
Baca juga: Jamaah Perempuan NU Grobogan Jateng Deklarasi Dukung Muhaimin Iskandar Maju sebagai Capres 2024
Baca juga: Soal Wacana Penundaan Pemilu, Ini Komentar Politisi PPP
"Rakyat butuh ketentraman dan harga-harga murah dibandingkan harus mengikuti pemilu lagi dalam waktu yang relatif singkat," katanya dalam keterangan yang diterima, Minggu (6/3/2022).
Mereka yang tergabung dengan AMJ antara lain mahasiswa dari Universitas Diponegoro, Universitas Negeri Semarang, Universitas Wahid Hasyim, Stekom, Universitas Semarang Universitas Islam Negeri Walisongo.
Ada pula, mahasiswa dari Udinus, Untag, Unissula, Universitas Ngudiwaluyo, Polines, Upgris dan Unika Soegijapranata.
Maulana mengatakan dengan kesadaran penuh dan banyak pertimbangan melihat Indonesia yang sedang tidak baik-baik saja. Semua harus prihatin dan jeli melihat semua ini. Banyak hal yang harus dipertimbangkan, seperti halnya ekonomi, hutang negara yang terus menumpuk.
"Serta proyek Wadas yang menuai kontroversi simpang siur, yang negara sendiri acuh tidak becus mengkondisikannya. Pemilu 2024 harus ditunda adalah harga mati,” katanya.
Baca juga: Pernyataan Jokowi Tanggapi Usulan Penundaan Pemilu 2024 Dinilai Kurang Tegas
Maulana menjelaskan pengamat tak paham persoalan rakyat khususnya dari arus bawah.
"Percuma kalau digelar pemilu 2024, belum mampu menjawab solusi rakyat dan tidak menghasilkan pemerintahan yang memahami rakyatnya," ujarnya.
Menurut Maulana, Pemilu mendatang adalah pemilunya anak muda.
Dia menyebut 60 persen pemilih adalah milenial dan Generasi Z. Maka ditangan mahasiswa warna Indonesia ditentukan.
"Oleh sebab itu momentum pemilu adalah tanggung jawab yang harus diemban bersama, dengan itu kami harus membuktikan bahwa di tangan anak-anak muda Indonesia ke depan akan lebih baik,” ujarnya.
Terkait dengan Cak Imin, Maulana menilai sosok Cak Imin merupakan representatif pemimpin yang ideal untuk memimpin Indonesia.
"Cak Imin paham betul persoalan masyarakat khususnya dari menengah ke bawah. Hal tersebut terlihat dari rekam jejak, pengalaman, dan kiprah Cak Imin yang benar-benar meniti karir dari mahasiswa sampai sekarang," ujarnya.
Cak Imin, kata Maulana adalah sosok yang paling cocok dan sesuai dengan kebutuhan Indonesi ke depan.
"Cak Imin adalah representasi aktivis mahasiswa, yang memahami nilai dasar perjuangan mahasiswa," katanya.
Menurut AMJ, Cak Imin adalah tokoh yang pluralis, humanis, egaliter dan tidak bisa dipisahkan dari proses penempaan yang panjang, dimulai sejak menjadi aktivis kampus dan pergaulannya dengan almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Jadi, wajar saja kalau Cak Imin baru-baru ini meraih penghargaan kategori pimpinan DPR humanis dan demokratis oleh KWP Award 2021.
Bahkan, sejak tahun 1999, rekor beliau sebagai Pimpinan DPR termuda (32 tahun) belum tergantikan. Cak Imin juga merupakan aktivis pemikir dengan menulis puluhan buku.
"Cak Imin juga salah satu pemimpin partai Islam terbesar di Indonesia, yaitu Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Dalam hal ini platform politik Cak Imim dirasa cocok dengan karakteristik masyarakat Indonesia yang plural,” tandasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.