Harga Cabai Meroket di Sejumlah Wilayah, Pedagang Keluhkan Omzet Turun dan Barang Langka
Kenaikan harga bumbu dapur seperti cabai terjadi di sejumlah daerah, seperti di Jakarta; Sukoharjo dan Semarang, Provinsi Jawa Tengah.
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Garudea Prabawati
Para pedagang berharap, pemerintah segera turun tangan untuk menyetabilkan harga cabai rawit merah.
Sehingga omzet para pedagang kembali naik.
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, harga cabai di Kabupaten Semarang Jawa Tengah makin naik dan beraneka ragam.
Seperti di Pasar Bandarjo Ungaran, Sabtu (5/3/2022) rata-rata harga cabai perkilogramnya berkisar Rp 50ribu.
"Yang ini (cabe rawit merah per kilogramnya) Rp 65 ribu, kalau yang kecil Rp 50 ribu, rawit hijau Rp 45 ribu, tropong ijo Rp 25 ribu, yang merah Rp45 ribu dan yang keriting Rp 50 ribu," kata penjual sayuran di pasar Bandarjo, Aliya.
Aliya menjelaskan bahwa kenaikan harga cabai itu sudah terjadi dalam kurun waktu 4 hari terakhir.
"Kenaikan sudah 4 hari ini naik, kenaikan cabai ini karena tidak ada barang."
Baca juga: Tren Harga Minyak Terus Naik, Pertamina: Kegiatan Hulu hingga Hilir Tetap Berjalan dan Terpenuhi
"Kenaikan cabai tidak stabil kaya sembako-sembako itu," sambung Aliya.
DPR Angkat Bicara Soal Komoditi Pangan
Kenaikan harga sejumlah bahan pokok dan bumbu dapur juga disoroti Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin.
Menurut Andi, pemerintah harus segera membuat rekomendasi penyelesaian, baik itu jangka pendek maupun jangka panjang terkait dengan masalah ini.
Apalagi sebentar lagi memasuki bulan puasa dan lebaran.
"Menjelang puasa dan lebaran, solusi jangka pendek sangat penting segera diberikan agar pangan kita tetap terjangkau dan yang paling penting ada stoknya," ujar Akmal dikutip dari laman resmi DPR RI.
Baca juga: Polisi Belum Temukan Praktik Kartel Minyak Goreng
Yakni dengan melakukan operasi pasar dan membuat aturan HET (Harga Eceran Tertinggi) secara mendetail.