Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jenazah Eko Septiansyah Korban Serangan KKB Tiba di Rumah Duka, Begini Situasinya

Jenazah Eko Septiansyah (31) sudah tiba di rumah duka di Jalan Percetakan Negara II, Jakarta Pusat.

Penulis: Reza Deni
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Jenazah Eko Septiansyah Korban Serangan KKB Tiba di Rumah Duka, Begini Situasinya
Tribunnews.com/Reza Deni
Jenazah Eko Septiansyah (31) sudah tiba di rumah duka di Jalan Percetakan Negara II, Jakarta Pusat. 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jenazah Eko Septiansyah (31) sudah tiba di rumah duka di Jalan Percetakan Negara II, Jakarta Pusat.

Diketahui, Eko yang merupakan pekerja PT Palaparing Timur Telematika menjadi salah satu dari delapan korban meninggal dunia usai diserang Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua.

Pantauan di lokasi, jenazah Eko sudah diletakkan di peti mati berbahan kayu dan dilapisi terpal berwarna biru

Kini, jenazah berada di Masjid Jami At-Taqwa. Tampak warga sekitar berkumpul di depan masjid tersebut.

Baca juga: Sejarah KKB Papua, dari Awal Kemunculan hingga Tujuan Terus Melakukan Aksi Penyerangan

Pihak keluarga mengatakan Eko akan dimakamkan hari ini di TPU Kawi-Kawi Johar Baru.

"Lagi digali tanahnya, sebentar lagi dikubur," kata Nur Khoiriyah bibi dari Eko saat ditemui, Rabu (9/3/2022).

Berita Rekomendasi

Nur mengatakan jenazah Eko baru sampai pagi sekira pukul 7.00 WIB.

Nur tak kuasa menahan air matanya saat menceritakan sosok Eko. Dikenal sebagai lelaki yang pendiam, Nur mengatakan bahwa keponakannya itu adalah orang yang bertanggung jawab.

Nur menyebut bahwa Eko masih punya anak yang masih berusia 6 bulan.

"Kasihan kalau lihat anaknya. Masih kecil banget, enggak kuat saya," tambahnya.

Baca juga: KKB Papua Kembali Lakukan Penyerangan, Seorang Pendulang Emas Tewas

Sementara itu, Nur menyebut bahwa keluarga sempat menelepon Eko dua kali sebelum peristiwa penembakan.

Dalam pembicaraan itu, Eko tidak terdengar seperti ketakutan. Justru dia mengkhawatirkan rekan pekerja lainnya.

"Keluarga telepon dia dua kali. Itu dua hari sebelum peristiwa," kata Nur.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas