Soal Penundaan Pemilu, Masinton: Sumbernya Big Data apa 'Big Mouth'?
Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu mengkritik menteri yang ikut mendorong usul penundaan Pemilu 2024.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu mengkritik menteri yang ikut mendorong usul penundaan Pemilu 2024.
Menurut Masinton, para menteri seharusnya fokus pada tugasnya sebagai pembantu Presiden Jokowi
Hal itu disampaikan Masinton dalam diskusi bertajuk Penundaan Pemilu Dalam Koridor Konstitusi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (15/3/2022).
"Ketika ramai isu penundaan pemilu dengan berbagai argumen ketum-ketum parpol, saya sebagai orang politik apresiasi karena tugas parpol agregas, artikulasi, aspirasi. Aspirasi disampaikan, meski ini baru ide, wacana. Namun bagi saya aneh ketika dari unsur pemerintah juga ikut, menteri yang bukan ranahnya. Kan, tugasnya bantu presiden," kata Masinton.
Meski Masinton tak menyebut secara langsung nama menteri yang dimaksud, namun diketahui Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan pernah ikut bicara soal penundaan pemilu.
Baca juga: Masinton Pasaribu: Ketua KPK Firli Bahuri Offside karena Bicara Presidential Threshold
Dimana, pada sesi bincang-bincang di kanal YouTube Deddy Corbuzier, Luhut mengatakan bahwa ada 110 juta warganet memiliki aspirasi untuk menunda Pemilu 2024.
"Kalau ada yang ngomong cari pembenaran nunda pemilu kita pertanyakan kapasitasnya apa? Saya menentang itu, karena ada upaya pengangkangan demokrasi. Polanya bottom up bukan top down. zaman Orba itu. Dengan alasan big data begini-begini, ini sumbernya big data apa big mouth, sih?" tanya Masinton.
Masinton pun menegaskan bahwa pihaknya tak pro dengan usulan penundaan pemilu.
Baca juga: DPR Akan Bahas Soal Netralitas Pj yang Bakal Isi Jabatan Kepala Daerah Saat Raker dengan Mendagri
Namun, ia mengapresiasi PKB yang membuka ruang diskusi ke publik.
Pasalnya, tak relevan jika isu penundaan Pemilu itu justru hadir dari menteri Jokowi.
"Apa yang disampaikan teman-teman (parpol) soal penundaan pemilu walau kontroversi tapi masuk akal. Ada basic argumen parpol karena itu tugas parpol. Saya ngerasakan, mungkin teman-teman rasakan hal-hal strategis tidak dibicarakan dengan dialog," jelasnya.