Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Manfaat Mangrove bagi Perempuan, Pengurangan Emisi dan Nilai Tambah Ekonomi

Mangrove punya kedekatan khusus dengan perempuan. Ketika tidak diperhatikan dan terjadi intrusi, maka yang terdampak pertama adalah perempuan. 

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Manfaat Mangrove bagi Perempuan, Pengurangan Emisi dan Nilai Tambah Ekonomi
Istimewa
Sekretaris Utama BRGM Ayu Dewi Utari dalam podcast yang diselenggarakan oleh Kelompok Kerja (Pokja) Pengarusutamaan Gender (PUG) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pada 2020 pemerintah membentuk Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) melalui Peraturan Presiden Nomor 120 tahun 2020.

Badan ini merupakan kelanjutan dari Badan Restorasi Gambut (BRG) yang diinisiasi untuk menanggulangi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang disebabkan oleh gambut

Mangrove, berdasarkan penuturan Sekretaris Utama BRGM Ayu Dewi Utari, merupakan tanaman yang kaya fungsi, sehingga pemerintah penting untuk memperhatikannya.

Selain bisa mencegah intrusi dan menyerap karbon 4-5 kali lebih banyak dari hutan tropis dataran, kata Ayu, mangrove bisa membantu masyarakat di sekitarnya untuk mendapatkan nilai tambah ekonomi.

“Fungsi mangrove ini luar biasa, selain menyerap karbon, mencegah intrusi air ke daratan, mencegah abrasi, dan sebagainya, banyak bagian dari mangrove bisa diolah dan dijual,” ujar Ayu, dalam keterangannya, Rabu (16/3/2022). 

Baca juga: Susuri Kawasan Mangrove Center Balikpapan, Ini Komentar Gubernur Jawa Tengah

Baca juga: Mari Bicara Mangrove Nusa Kambangan

Dalam podcast yang diselenggarakan oleh Kelompok Kerja (Pokja) Pengarusutamaan Gender (PUG) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), The Asia Foundation (TAF) ini, Ayu memaparkan empat manfaat mangrove secara ekonomi

Pertama, dari banyaknya jenis mangrove, ada beberapa yang buahnya bisa dibuat sirup, kata Ayu.

Berita Rekomendasi

Kedua, buah tersebut bisa pula diolah menjadi kecap. 

“Buah mangrove itu bisa untuk sirup dan kecap. Dan ini kan bisa dijual nantinya. Tapi di antara keduanya yang populer sih yang sirup ya,” kata Ayu. 

Ketiga, kulit batang mangrove bisa digunakan sebagai pewarna dan ini menurut Ayu adalah bawan warna yang berkualitas.

“Dari pewarna ini, di Surabaya sudah ada istilahnya batik mangrove,” ungkap Ayu. 

Keempat, dari mangrove seseorang bisa pula membuat kopi dengan strategi tertentu, namanya kopi mangrove

Meski demikian, tegas Ayu, masyarakat tidak bisa bebas untuk mengelolanya sebab mereka terkendala di modal dan kemampuan mengolah yang sebab inilah BRGM penting untuk hadir dan mendampingi. 

Ayu menyampaikan, untuk pekerjaan tersebut BRGM bekerja sama dengan Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa.

Salah satu program BRGM yang tengah berjalan dan menggandeng keduanya adalah Desa Peduli Mangrove (DPM). 

Melalui program tersebut, BRGM mendampingi masyarakat untuk bisa membuat produk olahan mereka, seperti ikan asap dan ikan asin, lebih memiliki nilai tambah. 

“Ini nanti soal packaging ya, soal pengiklanan, dan pastinya produk olahan ikan yang sehat tanpa pengawet, yang karena ini nanti mereka bisa menjual hasil olahannya lebih mahal ke pembeli,” papar Ayu. 

“Pelatihan dan sebagainya ini nanti dibantu dari Dana Desa,” imbuhnya. 

Ilustrasi Mangrove di Bali.
Ilustrasi Mangrove di Bali. ((TRIBUN BALI/ZAENAL NUR ARIFIN))

Ayu menengarai pula bahwa selain potensi pertanian, mangrove berhubungan dengan potensi laut.

Ketika mangrove di suatu area pantai bagus dan berkualitas, maka biota laut yang ada di sekitarnya akan baik pula.

Ayu memberi contoh ikan dan kepiting. Dua jenis biota ini akan tumbuh luar biasa selama ada mangrove yang lebat di areanya. 

“Kenapa bisa begitu? Sebab ikan-ikan ini kalau bertelur kan di sela akar-akar mangrove, termasuk kepiting. Di balik mangrove yang baik, pasti ada banyak kepiting dan ikan-ikan yang segar,” ungkap Ayu. 

Mangrove memiliki kedekatan khusus dengan perempuan. Ketika mangrove tidak diperhatikan dan terjadi intrusi, maka yang terdampak pertama adalah perempuan

Meski demikian, ketika mangrove diperhatikan dan dikelola dengan baik, maka pihak yang akan merasakan dampaknya juga perempuan

Kenyataan bahwa ketika hasil dari mangrove dipanen, maka yang akan sibuk mengolahnya adalah para ibu. 

“Atau lebih pasnya di sini ada keseimbangan antara perempuan dan laki-laki, meski ketika terjadi bencana, perempuan lebih terdampak, seperti susahnya mencari air yang bersih,” jelas Ayu. 

Presiden Joko Widodo (kedua kiri) melakukan penanaman pohon mangrove bersama sejumlah duta besar negara sahabat, pegiat lingkungan, dan masyarakat di Desa Bebatu, Kecamatan Sesayap Hilir, Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara, Selasa (19/10/2021). Dalam kunjungan kerjanya ke Kaltara, selain menanam mangrove, Presiden Jokowi juga meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 secara door to door (pintu ke pintu) di Kelurahan Karang Rejo dan vaksinasi untuk pelajar di SMPN 1 Kota Tarakan, serta menyerahkan bantuan kepada para pedagang kaki lima (PKL) di Kawasan Kuliner Sebengkok, Kota Tarakan. Tribunnews/HO/Biro Pers Setpres/Laily Rachev
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) melakukan penanaman pohon mangrove bersama sejumlah duta besar negara sahabat, pegiat lingkungan, dan masyarakat di Desa Bebatu, Kecamatan Sesayap Hilir, Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara, Selasa (19/10/2021). Dalam kunjungan kerjanya ke Kaltara, selain menanam mangrove, Presiden Jokowi juga meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 secara door to door (pintu ke pintu) di Kelurahan Karang Rejo dan vaksinasi untuk pelajar di SMPN 1 Kota Tarakan, serta menyerahkan bantuan kepada para pedagang kaki lima (PKL) di Kawasan Kuliner Sebengkok, Kota Tarakan. Tribunnews/HO/Biro Pers Setpres/Laily Rachev (Tribunnews/HO/Biro Pers Setpres/Laily Rachev)

Untuk kebijakan dari BRGM terhadap peran perempuan di area mangrove, Ayu mengatakan bahwa itu tidak terjadi secara khusus. 

Kendati begitu, berdasarkan pemantauan BRGM selama ini, keterlibatan perempuan dalam rehabilitasi mangrove sudah berjalan dengan baik. 

Di beberapa daerah, kata Ayu, untuk kasus kelompok tani, perempuan sudah dilibatkan, bahkan ada kelompok tani yang itu khusus untuk perempuan. Yang terakhir ini Ayu menemuinya di wilayah Timur Indonesia. 

“Keterlibatan perempuan dalam rehabilitasi mangrove sangat banyak terjadi, meski tidak secara khusus. Di Sumut, ada yang anggota kelompoknya sebagian perempuan. Di Kalbar malah ada kelompok tani yang anggotanya banyak perempuan,” ungkapnya.

“Yang menarik bahkan, di Indonesia bagian timur, ada kelompok tani yang khusus perempuan,” imbuh Ayu dalam podcast bertajuk Pengelolaan Mangrove dan Pesisir yang Responsif Gender ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas