Politikus PDIP Kritik Mendag Lutfi: Jadi Menteri Itu Bantu Presiden Bukan Merepotkan Presiden
Mufti Anam mengkritik keras Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, yang tak mampu mengatasi permasalahan kelangkaan minyak goreng.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPR RI Fraksi PDIP Mufti Anam mengkritik keras Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, yang tak mampu mengatasi permasalahan kelangkaan minyak goreng.
Mufti mengingatkan bahwa tugas seorang menteri itu untuk membantu presiden bukan malah merepotkan presiden.
Pasalnya, ketidakmampuan Lutfi menangani persoalan minyak goreng membuat Presiden Joko Widodo turun tangan.
Baca juga: Ada Mafia di Balik Kenaikan Harga Minyak Goreng, Diungkap Mendag dan Dikritik PDIP-PKS
Hal itu disampaikannya dalam rapat kerja Komisi VI DPR dengan Mendag Lutfi, Kamis (17/3/2022).
"Pak Menteri tahu nggak, Pak Menteri jadi menteri ini sebagai pembantu presiden. Jangan jadi merepotkan presiden," kata Mufti di Ruang Rapat Komisi VI DPR, Senayan, Jakarta.
"Kemarin beliau turun tangan menyelesaikan permasalahan ini. Beliau kemarin datang ke Alfamart, Indomaret, kosong nggak ada barang. Jadi harapan kami Pak Menteri tidak merepotkan presiden dengan hal ini," imbuhnya.
Lebih lanjut, Mufti mempertanyakan penerapan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng sebesar Rp 14 ribu.
Namun, kini Kementerian Perdagangan melalui Permendag Nomor 11 Tahun 2022 mencabut HET.
"Bapak tahu, menurut Pak Menteri harga Rp 14 ribu akan terlaksana dan kapan? Pak Menteri janji tiga kali di forum ini tapi semua tidak ada terpenuhi. Kami ingin tanya dalam forum ini, kalau perlu ditulis di rapat, harga curah Rp 14 ribu ini sampai kapan terwujud?" pungkasnya.