Indonesia Butuh 9 Juta Talenta Digital, Ini Kemampuan yang Diperlukan untuk Asah Skill
Indonesia membutuhkan 9 juta talenta digital pada 2030. Karenanya peluang untuk pekerjaan di dunia kreatif sangat terbuka lebar di masa datang.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Arif Fajar Nasucha
Selain itu, juga perlu memperluas pengetahuan yang sudah dikuasai.
“Perbanyak membaca. Misalnya, belajar tentang ilmu perilaku, atau industri dan produk yang menarik bagi kita, karena inovasi seringkali datang ketika kita bisa mengombinasikan keahlian dan pengetahuan yang dimiliki,” saran Senior UX Researcher Tokopedia, Michael Kendro.
Kemampuan lainnya yang juga perlu dikuasai adalah kemampuan berkolaborasi. Ketika mengembangkan sebuah produk, ada banyak pihak yang akan terlibat.
“Kita perlu punya keterampilan berkolaborasi, bagaimana kita dapat bekerja sama serta membuat keputusan yang saling menguntungkan dan menghasilkan produk yang menjawab kebutuhan konsumen,” ujar Adze.
Selain itu, kemampuan berkomunikasi juga perlu terus diasah. Sebagai manajer produk, desainer produk maupun periset, kemampuan berkomunikasi menjadi keahlian yang harus dimiliki.
“Keterampilan berkomunikasi sesuai dengan target audiens sangat penting agar kita bisa menyampaikan ide-ide kita sehingga orang lain dapat memahaminya dan ide-ide tersebut bisa menjadi realita,” ungkap Priscillia.
Michael menambahkan, agar mendapatkan pemahaman menyeluruh terkait kebutuhan pengguna, sebagai UX researcher penting untuk bisa berkomunikasi dengan responden saat melakukan kunjungan dan melakukan observasi terhadap lingkungan sekitarnya.
Tak ketinggalan kesediaan diri untuk bergabung ke komunitas dan mengikuti pelatihan juga diperlukan agar dapat memahami konteks dan keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja berikut cara menerapkannya.
"Pelajar dapat mengasah keterampilannya melalui beragam kegiatan seperti kursus, magang, kompetisi, lokakarya, bergabung dengan komunitas dan ikut pelatihan seperti Tokopedia Academy,” ungkap Michael.