PKS Usulkan Hak Angket Minyak Goreng, PPP: Kasihan Rakyat Disuguhi Kegaduhan Politik
Achmad Baidowi merespons usulan hak angket minyak goreng, dia lebih mengusulkan untuk memilih panitia kerja (panja).
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Fraksi PPP DPR RI Achmad Baidowi atau Awiek merespons usulan hak angket minyak goreng yang disampaikan oleh Fraksi PKS DPR RI.
Menurut Awiek, pihakanya lebih mengusulkan untuk memilih panitia kerja (panja).
Pasalnya, ia tak ingin masyarakat disuguhi kegaduhan politik terkait kelangkaan dan mahalnya minyak goreng.
Baca juga: Waketum MUI Sebut Pernyataan Megawati Bisa Jadi Kekuatan Ibu-ibu Lawan Mafia Minyak Goreng
"PPP untuk menyikapi kelangkaan dan mahalnya harga minyak goreng sejak masa sidang ini pertama kali masuk sudah menyuarakan pembentukan panja di Komisi VI dan panja di komisi terkait, terkait industrinya di Komisi VII, kalau perdagangannya di Komisi VI," kata Awiek saat dihubungi Tribunnews, Senin (21/3/2022).
"Yang kita cari itu mencari solusi, bukan mencari kegaduhan politik, karena kasihan rakyat kalau disuguhi kegaduhan-kegaduhan politik," tambahnya.
Awiek juga mengungkapkan, bahwa Fraksi PPP melihat kerja panja itu lebih fokus dan lebih spesifik.
Dimana, Panja dapat memanggil pihak-pihak terkait untuk mendalami persoalan minyak goreng.
Baca juga: 2 Kali Absen Rapat di DPR, Mendag Bantah Mengelak Hindari Masalah Minyak Goreng
Tak disitu saja, ia juga menyebut, Panja pangan juga bisa dilibatkan dalam hal ini.
"Dalam rapat kerja dengan Menteri Perdagangan juga kita sampaikan dalam forum resmi bahwa Fraksi PPP mengusulkan pembentukan panja untuk menginvestigasi terkait dengan kelangkaan minyak goreng dan mahalnya minyak goreng," ungkap Awiek.
Anggota Komisi VI DPR RI itu pun menilai, hal terpenting bagi Fraksi PPP adalah segera menemukan solusi, supaya tidak terulang lagi permasalahan minyak goreng.
Karena, ia mengatakan PPP tak ingin ada kegaduhan politik di masyarakat terkait permasalahan tersebut.
"PPP tidak butuh pencitraan ataupun hiruk pikuk politik, lebih pada substansinya, bagaimana panja mampu menuntaskan mencari titik temu, mencari solusi," kata Awiek.
Baca juga: Satgas Pangan Polri Ungkap Penyebab Kelangkaan Minyak Goreng
Awiek pun mengungkapkan alasannya lebih mendorong Panja ketimbang hak angket.
Ia menceritakan beberapa panja yang dibentuk DPR RI selama ini bisa berjalan sukses, seperti panja Jiwasraya hingga panja Garuda Indonesia.
"Itu tidak gaduh, tapi terselesaikan masalahnya. Juga sedang berjalan panja Garuda, itu tidak gaduh, yang terpenting substansinya adalah persoalannya terurai, solusinya tercapai, bukan kegaduhan didapat," jelas Awiek.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.