Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Waketum MUI Sebut Pernyataan Megawati Bisa Jadi Kekuatan Ibu-ibu Lawan Mafia Minyak Goreng

Bila ibu-ibu atau emak-emak di negeri ini  bisa bersatu, maka mafia minyak goreng dan atau mafia-mafia lainnya tentu akan bisa bertekuk lutut.

Penulis: Reza Deni
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Waketum MUI Sebut Pernyataan Megawati Bisa Jadi Kekuatan Ibu-ibu Lawan Mafia Minyak Goreng
capture video
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri saat webinar Cegah Stunting untuk Generasi Emas Indonesia yang disiarkan kanal YouTube Tribun Jateng, Kamis (17/3/2022). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, merespons pernyataan Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri soal keheranannya terhadap ibu-ibu yang rela berebut demi minyak goreng padahal ada metode memasak lainnya.

Menurutnya, apa yang disampaikan Megawati tersebut bisa ditangkap melalui hati yang jernih.

"Maka dia (pernyataan itu) malah bisa menjadi sebuah senjata yang sangat ampuh, karena hal tersebut akan bisa menimbulkan dampak sosial ekonomi dan politik yang positif yang  luar biasa besarnya," kata Anwar kepada wartawan, Senin (21/3/2022).

Baca juga: 2 Kali Absen Rapat di DPR, Mendag Bantah Mengelak Hindari Masalah Minyak Goreng 

Baca juga: Megawati Singgung Soal Ibu-ibu Antre Minyak Goreng, Sebut Sampai Ngelus Dada

Jika cara selain menggoreng dipahami semua ibu-ibu, Anwar menilai komunikasi sosial di antara sesama ibu-ibu bakal menemukan titik temu soal bagaimana cara yang tepat memasak dengan tetap menjaga rasa yang enak.

"Kemudian dari perspektif ekonomi kalau ibu-ibu dan emak-emak tersebut bisa menyajikan makanan yang enak kepada keluarganya tanpa digoreng, hal ini tentu akan sangat memukul usaha dari para mafia dan atau para  pedagang besar minyak goreng tersebut," kata dua.

"Karena akibat dari langkah yang diambil oleh ibu-ibu atau emak-emak tersebut, telah membuat permintaan terhadap minyak goreng yang mereka produksi dan jual tentu akan menurun secara drastis," katanya.

Anwar yakin jika hal tersebut berlangsung cukup lama, maka bisnis minyak goreng para mafia tersebut akan bangkrut dengan sendirinya.

Berita Rekomendasi

"Sehingga hal demikian tentu akan mendorong mereka untuk melepas stok yang sudah mereka simpan atau timbun selama ini dan kehidupan ekonomi terutama yang terkait dengan minyak goreng tentu akan kembali normal," katanya.

Pengunjung membeli minyak goreng kemasan di sebuah supermarket di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (18/3/2022). Stok minyak goreng di pasaran kini mulai kembali melimpah seiring dengan dicabutnya aturan harga eceran tertinggi (HET). Pemerintah mencabut HET minyak goreng sejak Rabu (16/3) menyusul adanya kelangkaan barang yang terjadi belakangan ini. Beberapa merk minyak goreng kemasan terkenal pun mulai memenuhi rak-rak supermarket. Tribunnews/Jeprima
Pengunjung membeli minyak goreng kemasan di sebuah supermarket di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (18/3/2022). Stok minyak goreng di pasaran kini mulai kembali melimpah seiring dengan dicabutnya aturan harga eceran tertinggi (HET). Pemerintah mencabut HET minyak goreng sejak Rabu (16/3) menyusul adanya kelangkaan barang yang terjadi belakangan ini. Beberapa merk minyak goreng kemasan terkenal pun mulai memenuhi rak-rak supermarket. Tribunnews/Jeprima (TRIBUNNEWS/JEPRIMA)

Dengan begitu, Anwar menyebut harga-harga barang termasuk minyak goreng akan turun dengan asumsi para pengusaha tersebut akan rugi jika tak menurunkan harga.

"Keadaan ini bila kita lihat dari perspektif politik tentu akan bisa menciptakan stabilitas kehidupan masyarakat yang baik, karena mereka bisa kembali hidup dengan tenang," kata dia.

"Jadi kesimpulannya bila ibu-ibu atau emak-emak di negeri ini  bisa bersatu, maka mafia minyak goreng dan atau mafia-mafia lainnya tentu akan bisa bertekuk lutut dihadapan kekuatan yang mereka miliki, sehingga benarlah kata orang-orang bijak yang mengatakan bahwa ibu-ibu atau emak-emak itu adalah tiang negeri, karena mereka akan bisa menentukan corak dan warna dari kehidupan serta  perjalanan sebuah bangsa," pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri turut menyoroti kelangkaan minyak goreng yang terjadi belakangan ini.

Namun, Megawati tak secara khusus menyoroti masalah kelangkaan maupun mahalnya harga minyak goreng saat ini.

Baca juga: Soal Antrean Ibu-ibu Beli Minyak Goreng, Megawati Sebut Lebih Pilih Masak dengan Cara Direbus

Ia pun berfikir ketika melihat ibu-ibu harus mengantri dan bahkan sampai berebut untuk mendapatkan minyak goreng.

Apakah, kata Megawati, Ibu-ibu ini hanya menyediakan penganan untuk keluarganya berupa makanan yang digoreng.

Hal itu disampaikan Megawati saat webinar Cegah Stunting untuk Generasi Emas Indonesia yang disiarkan kanal YouTube Tribun Jateng, Kamis (17/3/2022).

"Sampai kalau sekarang kita lihat toh, hebohnya urusannya beli minyak goreng. Saya tuh sampai ke ngelus dada bukan urusan masalah nggak ada atau mahalnya minyak goreng, saya itu sampai mikir jadi tiap hari ibu-ibu itu apakah hanya menggoreng. Sampai begitu rebutannya," kata Megawati.

Menurut Presiden ke-5 RI ini, sebetulnya banyak cara yang bisa dilakukan oleh kaum Ibu ketika menghadapi kelangkaan minyak goreng.

Yakni, berinovasi lewat masakan makanan khas Indonesia. Mulai dari direbus, dikukus maupun di kombinasikan seperti rujak.

Baca juga: Bocah Obesitas di Bekasi Meninggal, Sempat Jalani Perawatan di RSUD, Keluarga Ikhlas

Tentunya, inovasi itu jauh lebih sehat dari makanan yang hanya digoreng.

"Apa tidak ada cara untuk merebus, lalu mengukus atau seperti rujak. Apa tidak ada, itu menu Indonesia loh," ucap Megawati.

Dalam kesempatan itu, Megawati juga menyinggung bagaimana saat dirinya terjun ke masyarakat untuk mensosialisasikan soal asupan makanan sehat bagi anak serta keluarga.

Dimana, Putri Presiden Pertama RI Soekarno ini mendapat cibiran bahwa makanan yang dikonsumsi setiap hari burupa daging dan susu.

"Nggak saya makan tempe, saya makan ikan asin, nggak beda toh sama kamu itu. Lugas ngomong kalau ke rakyat. Bingung toh mereka dan diam karena apa ada gizinya itu," ungkap Megawati.

Ia juga mengatakan, bahwa makanan itu bukan hanya asupan yang masuk dan menggenyangkan. Namun, perlu diperhatikan gizi serta manfaat bagi anak dan keluarga.

"Harus tahu apa yang dimakan untuk membuat yang namanya tadi keluarga sejahtera adalah keluarga yang happy anak-anaknya sehat, berlari-lari sehat dan lain-lain kalau ditanya cerdas, langsung jawab," jelas Megawati.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas