Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Isu Reshuffle Kabinet Mencuat, Pengamat Sebut Menteri Perdagangan Berpeluang Diganti

Pengamat politik dari Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro mengatakan apabila reshuffle kabinet terjadi, posisi Mendag bisa saja diganti.

Editor: Daryono
zoom-in Isu Reshuffle Kabinet Mencuat, Pengamat Sebut Menteri Perdagangan Berpeluang Diganti
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden Joko WIdodo berfoto bersama sejumlah Menteri Kabinet kerja dan para duta besar seusai mengikuti peresmian pembukaan rapat kerja kepala perwakilan RI dengan Kemenlu di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (9/1/2020). Presiden Joko Widodo meminta para duta besar dan perwakilan RI di luar negeri melakukan diplomasi ekonomi karena diperlukan oleh Indonesia saat ini. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM - Isu mengenai perombakan kabinet atau reshuffle kabinet kembali mencuat. 

Pengamat politik dari Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro mengatakan apabila reshuffle kabinet terjadi, posisi Menteri Perdagangan bisa saja diganti. 

Selain itu, PAN juga diprediksi bakal masuk kabinet apabila perombakan kabinet benar dilakukan. 

Menurut Bawono, jika Jokowi menggunakan parameter kinerja, maka posisi Lutfi sebagai Menteri Perdagangan patut dievaluasi dan ada kemungkinan besar diganti.

"Kalau pertimbangan capaian kinerja tentu menteri perdagangan perlu dilakukan evaluasi karena persoalan minyak goreng selama beberapa bulan terakhir ini," kata Bawono kepada Kompas.com, Selasa (22/3/2022).

Baca juga: Isu Reshuffle Kabinet Berhembus, Jokowi Panggil Seluruh Menterinya ke Istana Besok

Selain itu, lanjut Bawono, jika Jokowi memilih untuk mengutamakan supaya PAN mendapat tempat di kabinet setelah menyatakan mendukung pemerintah pada tahun lalu, maka hal itu tergantung kepada kondisi internal koalisi.

"Ini sangat tergantung dengan dinamika internal koalisi. Sejauh mana partai-partai politik di koalisi ikhlas menerima PAN," ujar Bawono.

Berita Rekomendasi

Bawono mengatakan, sebagai anggota koalisi tentu PAN memang berharap mendapat posisi di kabinet.

Hal itu membuat Jokowi mempunyai alasan kuat untuk melakukan reshuffle demi mengakomodasi PAN.

Menurut Bawono, jika Jokowi memutuskan mengurangi jatah kursi dari partai-partai koalisi demi mengakomodasi PAN, maka dia memperkirakan akan rentan menganggu soliditas internal koalisi dan sangat berpotensi memunculkan berbagai persoalan politik di kabinet di kemudian hari.

PAN menyatakan mendukung pemerintahan Jokowi melalui Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PAN pada 31 Agustus 2021 lalu.

Namun, sampai saat ini, PAN tidak kunjung mendapatkan posisi di Kabinet Indonesia Maju.

Wacana tentang masuknya PAN ke dalam kabinet pertama kali disampaikan oleh politikus Partai Kebangkitan Bangsa, Luqman Hakim.

Luqman mengatakan, jika reshuffle terjadi pada akhir Maret 2022, PAN akan mendapatkan satu kursi menteri plus wakil menteri.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas