Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Secara Terpadu Disebut Sebagai Kunci Jaga Ketersediaan Air Bersih
Pengelolaan air secara terpadu pada DAS sangat diperlukan untuk menjaga keseimbangan siklus air dan memastikan para pengguna ai
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengelolaan air secara terpadu pada Daerah Aliran Sungai (DAS) sangat diperlukan untuk menjaga keseimbangan siklus air dan memastikan para pengguna air di sekitar DAS terhindar dari bencana.
DAS yang terkelola dengan baik dapat memastikan ketersediaan air tanah tetap terjaga memenuhi kebutuhan air di daerah hilir yang kebanyakan adalah daerah permukiman perkotaan dan kawasan industri.
Footprint Program Manager World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia, Tri Agung Rooswiadji mengatakan, sumber air yang tercemar menyebabkan pengelolaan terhadap kelestarian siklus air.
Baca juga: Wujud Kepedulian Lingkungan, PT PII Melaksanakan Program CSR Pemberdayaan Ekonomi Kreatif
Hal tersebut juga dapat menjadi sebuah proses yang sulit, yang kemudian berdampak terhadap biaya yang meningkat untuk memproses air tanah tersebut, bahkan untuk mencegah penggunaanya secara berlebihan.
"Masalah utamanya adalah kita tidak mengetahui secara pasti berapa banyak ketersediaan air tanah yang ada, yang artinya kita bisa saja gagal dalam proses pemanfaatan sumber-sumber air tanah yang vital, seperti misalnya di sekitar DAS," ucap Tri Agung dalam Webinar bertema Melestarikan Ketersediaan Air Dalam Menghadapi Perubahan Iklim, Selasa (22/3/2022).
Dirinya pun melanjutkan, mengeksplorasi, melindungi, serta menggunakan air tanah secara berkelanjutan akan menjadi kunci untuk bertahan dan beradaptasi terhadap perubahan iklim dan efek dari semakin meningkatnya populasi manusia.
Baca juga: Ace Berinovasi dengan Luncurkan Seri Produk Cat Terbaru Ramah Lingkungan
Head of Climate and Water Stewardship Danone Indonesia, Ratih Anggraeni menjelaskan, sebagai perusahaan yang terlibat dalam sumber daya air, pihaknya menjawab tantangan dan juga peluang.
Yakni melalui berbagai program dan inisiatifnya dalam melakukan usaha-usaha pelestarian siklus air dan juga ketersediaan air.
Selain itu upaya pengukuran keberhasilan dampak air positif juga telah dilakukan bersama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
“Kami berkontribusi dalam melindungi sumber daya air tanah secara menyeluruh dengan mengembalikan air ke dalam ekosistem, menggunakan air secara bertanggung jawab dan meningkatkan akses air bersih untuk masyarakat," papar Ratih.
Baca juga: Dukung Jadi Kampus Ramah Lingkungan, Menpora Amali Serahkan Bantuan Peralatan Olahraga ke UIII
"Kami menjaga kuantitas dan kualitas air di DAS dengan menginisiasi penelitian hidrogeologi, program konservasi, dan pembentukan forum pengguna air untuk memastikan keterlibatan seluruh pemangku kepentingan dalam mengelola DAS," sambungnya.
Ratih kembali melanjutkan, pihaknya terus berupaya mengembangkan program untuk meningkatkan akses air bersih, sanitasi, dan penyehatan lingkungan bagi masyarakat di sekitar pabrik dan wilayah operasional.
"Tak hanya itu, kami juga menjalin kerja sama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) lokal dan internasional untuk meningkatkan jangkauan dan jaminan keberlanjutan program serta menginisasi model bisnis yang inovatif untuk mendukung hal tersebut," pungkasnya.