Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Komisi V DPR Minta Jokowi Turun Tangan Atasi Banjir Kalimantan Timur

Jokowi diminta turun tangan mengatasi banjir di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur yang menyebabkan ribuan warga mengungsi.

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
zoom-in Komisi V DPR Minta Jokowi Turun Tangan Atasi Banjir Kalimantan Timur
WARTA KOTA/WARTA KOTA/NUR ICHSAN
ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta turun tangan mengatasi banjir di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur yang menyebabkan ribuan warga mengungsi.

Anggota Komisi V DPR RI Irwan mengatakan, adanya banjir besar tersebut tampak tidak terlihat ketidaksiapsiagaan pemerintah daerah Kutai Timur menangani korban terdampak banjir.

“Faktanya, masih banyak posko-posko mandiri yang didirikan secara swadaya oleh masyarakat. Selain itu proses evakuasi warga pun masih belum merata. Warga harus menggunakan ketinting atau perahu milik warga lainnya untuk kebutuhan evakuasi," kata Irwan, Rabu (23/3/2022).

Baca juga: Banjir Kaltim, Anggota Komisi V DPR Minta Presiden Jokowi Turun Tangan Bantu Masyarakat

Menurutnya, ketidaksiapsiagaan Pemkab Kutim menangani bencana banjir, tidak terlepas dari faktor pendanaan dalam APBD, di mana dana tidak terduga tidak cukup untuk bisa menghadapi bencana ini.

“Karena itu saya meminta pemerintah pusat. Presiden Jokowi melalui Kementerian dan badan terkait bencana bisa segera membantu rakyat Kutim yang sedang dilanda musibah,” ujar Irwan yang juga Ketua DPD Partai Demokrat Kalimantan Timur.

Baca juga: Waspada Banjir, Pesan Gubernur Anies ke Anak Buah: Tolong Selamatkan Air Hujan

Irwan pun mengkritisi mitigasi bencana banjir, terutama di Kecamatan Sangatta Utara dan Sangatta Selatan.

Berita Rekomendasi

Dari segi keilmuan, kata Irwan, dua kecamatan tersebut berada di kawasan hilir yang sangat mudah terpengaruh pasang surut laut.

“Logika sederhana, saat ada debit air yang tinggi di hulu, kemudian ada pasang air tertinggi, sehingga kedua kecamatan itu pasti terkena banjir. Itu harusnya sudah dilihat sebagai warning (peringatan) sejak berdirinya Kutai Timur," ujarnya.

"Sehingga kemudian menjadi isu-isu strategis dan skala prioritas pemimpin-pemimpin Kutim terdahulu untuk memitigasi potensi bencana banjir ini tidak berulang,” sambungnya.

Ihwal perdebatan dugaan tambang yang jebol dan kondisi tutupan lahan yang berubah, Irwan melihat kemampuan DAS Sangatta masih cukup bagus, karena di sisi kiri DAS masih terdapat taman nasional, sehingga masih mampu menampung debit air dari hulu ke hilir.

“Permasalahan banjir di Sangatta saya lihat lebih dipengaruhi pasang tinggi air laut dan penyempitan pada aliran sungai. Penyebab lainnya adalah drainase kota yang buruk dan belum tuntas,” ujar Irwan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas