Nadiem Makarim: Aspek Ekspresi Budaya Indonesia Masih Rendah
Mendikbudristek Nadiem Makarim mengungkapkan Indonesia telah memiliki Indeks Pembangunan Kebudayaan (IPK).
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mendikbudristek Nadiem Makarim mengungkapkan Indonesia telah memiliki Indeks Pembangunan Kebudayaan (IPK).
IPK ini, kata Nadiem, adalah indeks untuk mengukur pemajuan kebudayaan dalam satu negara.
Nadiem mengatakan IPK mencatat Indonesia masih rendah dalam aspek ekspresi budaya.
"Aspek ekspresi budaya kita masih rendah, yang lain-lain lumayan dari sisi pendidikan budaya. Di pendidikan kita ataupun dari sisi warisan budaya, ini semua lumayan positif. Sementara yang belum adalah ekspresi budaya kita, kreativitas daripada kreasi kita," ungkap Nadiem dalam peluncuran Merdeka Belajar Episode Kedelapan Belas: Merdeka Berbudaya dengan Dana Indonesiana, Rabu (23/3/2022).
Tercatat dalam IPK, aspek ekspresi budaya Indonesia hanya sebesar 37,14 dari skala 0 sampai 100.
Sementara yang tertinggi adalah dalam aspek ketahanan sosial budaya dengan skor 73,55.
Padahal, menurut Nadiem, Indonesia adalah bangsa yang unik dan spesial.
Baca juga: Mendikbudristek Luncurkan Merdeka Belajar Episode 18, Dana Abadi Kebudayaan Indonesiana
"Spesial dalam skala global, kita punya 17.000 pulau, 1.300 suku, 718 bahasa daerah. Saya selalu bilang setiap kali saya datang ke daerah, saya ingin anak Indonesia, generasi baru bukan hanya toleran terhadap perbedaan tetapi bangga dan cinta akan keberagaman, itu kuncinya," kata Nadiem.
Seperti diketahui, Mendikbudristek Nadiem Makarim dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meluncurkan Dana Abadi Kebudayaan sebagai Merdeka Belajar Episode Kedelapan Belas: Merdeka Berbudaya dengan Dana Indonesiana.
Baca juga: Nadiem Makarim Ingin Pendidikan Tinggi Indonesia Jadi Contoh untuk Dunia
Dana Indonesiana, kata Nadiem, untuk membantu pemulihan kegiatan pemajuan kebudayaan yang terdampak pandemi.
“Dengan Dana Indonesiana, pemerintah berupaya untuk hadir dan bergerak bersama masyarakat untuk memulihkan kebudayaan dari situasi pandemi dan mendorong pemajuan kebudayaan dengan dukungan dana abadi yang sifatnya lebih stabil dan berkelanjutan," ujar Nadiem.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.