Nusron Wahid Minta Bappebti Kembali ke Khittahnya Fokus Pasar Berjangka Komoditi Unggulan
Wahid minta kepada Badan Pemgawasan Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) dikembalikan ke khittahnya.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI Nusron Wahid minta kepada Badan Pemgawasan Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) dikembalikan ke khittahnya yakni untuk mengembangkan pasar berjangka komditi berjangka.
Baik itu untuk pasar fisik, market place maupun melalui bursa.
"Jangan kayak sekarang, malah memfasilitasi bisnis "perjudian" yang berbau money game. Kripto lah. Forexlah. Indekslah. Digital Currencylah. Ini bukan tugas pokok. Yang pokok itu pengembangan forward trading komoditi unggulan. Maka lebih baik, kembalikan saja ke khittahnya, supaya ada manfaatnya buat masyarakat dan perekonomian nasional," ujar Nusron Wahid dalam RDP Komisi VI DPR RI dengan Bappebti, Kamis (24/32022).
Nusron mengaku heran dengan fokus kerjaan Bappebti Kemendag saat ini yang sibuk mengurusi hal-hal yang tidak diperlukan. Sebaliknya, justru hal yang mendesak dan diperlukan malah tidak diurusi.
"Bappebti terkesan didekti pemain dan hanya terjebak mengurusi "tren kekinian" dan musiman yang tidak ada kaitan dengan fundamental perekonokian nasional," sindir Nusron.
Baca juga: Koin Kripto Konakami Daftar ke Bappebti Agar Bisa Diperdagangkan Secara Legal
Wakil Ketua Umum PBNU ini mengungkapkan yang fundamental itu adalah mengembangkan pasar bursa berjangka komiditi, berbasis komoditi unggulan yang jelas-jelas transaksinya ada di Indonesia.
Seperti komiditi CPO, kopi, kakau, karet, ikan, baja, timah, nikel dan batubara.
"Ini yang harus dikembangkan," tegas Nusron.
Nusron menjelaskan, bursa berjangka tidak akan jalan, kalau tidak pasar berjangka fisiknya sebagai underlying transaksinya.
Tidak seperti sekarang, dimana bursanya sibuk hanya dagang forex dan indeks.
"Bahkan sekarang mau masuk ke kripto, yang transaksi realnya tidak jelas, dan berpotensi capital outflow," ujarnya.
Mantan Ketua Umum GP Ansor ini menambahkan, Indonesia harus berani meniru China, dengan menutup semua jenis perdagangan digital yang cenderung money game yang tidak ada fundamental dan underlying transaksinya.
Nusron pun menyarankan Bappebti untuk tidak takut dianggap ketinggalan.
"Sebab ini hanya tren sesaat. Tidak ada yang diuntungkan dalam kontek perekonomian dalam perdagangan ini. Hentikan trading forex dan indeks di bursa komoditi kita," tandasnya.
Nusron menguraikan, sudah sejak tahun 1997, masak bursa komoditi tapi tidak memperdagangkan komiditi unggulan.
Akibatnya muncul banyak kasus penipuan dan investor banyak yang dirugikan.
"Apa kayak gini mau dilanjutkan terus menerus? Harus dikembalikan ke khittahnya. Itu saja," pungkas Nusron.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.