Profil Immanuel Ebenezer yang Dicopot dari Komut Anak BUMN, Diduga karena jadi Saksi Munarman
Berikut ini profil Immanuel Ebenezer, Ketua JokMan yang dicopot dari jabatannya sebagai Komisaris Utama anak perusahaan BUMN, PT Mega Eltra.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini profil Immanuel Ebenezer, Ketua Umum Relawan Jokowi Mania (JokMan), yang dicopot dari jabatan sebagai Komisaris Utama di anak perusahaan BUMN, PT Mega Eltra.
Terkait pencopotan dirinya, Ebenezer tak membantahnya.
Kendati demikian, ia mengaku tak diberi tahu alasan dirinya dicopot dari Komut PT Mega Eltra.
"Ya hal itu benar," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (23/3/2022).
"Diberhentikan. Sudah diberitahu, tetapi alasannya tidak diberitahu. Tanpa alasan," tambahnya.
Baca juga: HARTA Immanuel Ebenezer, Ketua Relawan JoMan yang Dicopot dari Komisaris Anak BUMN, Capai Rp 2,9 M
Baca juga: Jadi Saksi Meringankan bagi Munarman, Ketua Joman Immanuel Ebenezer Tuai Kritik
Profil Immanuel Ebenezer
Dikutip dari situs resmi PT Mega Eltra, Immanuel Ebenezer lahir di Riau pada 22 Juli 1975.
Ia menjabat sebagai Komisaris Utama PT Mega Eltra sejak 12 Juni 2021.
Ebenezer merupakan lulusan Universitas Satya Negara Indonesia tahun 2004.
Dari kampus tersebut, ia meraih gelar Sarjana Sosial.
Pada 2019, ia pernah dilaporkan oleh Presidium Alumni 212 atas dugaan ujaran kebencian.
Mengutip Kompas.com, pelaporan itu merupakan buntut dari pernyataan Ebenezer dalam sebuah talkshow di sebuah stasiun televisi swasta.
"Kami laporkan Immanuel karena kami nilai sudah menohok perasaan peserta aksi 212," ujar anggota Presidium 212, Eka Gumilar, di Polda Metro Jaya, Senin (4/2/2019).
"Nah, fakta bahwa aksi 212, meskipun membawa jutaan umat, tetapi berjalan tertib aman dan baik. Ini suatu yang sudah dianggap booming," lanjutnya.
Baca juga: Rekam Jejak Immanuel Ebenezer: Ketua Relawan JoMan, Jadi Saksi Munarman, Kini Dicopot dari Komisaris
Baca juga: Jadi Saksi Dalam Sidang, Ketua JoMan Immanuel Ebenezer Sebut Tuduhan Pada Munarman Menyesatkan