Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Jokowi Minta Kementerian/Lembaga hingga Pemda Beli Produk Dalam Negeri
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong Kementerian maupun Lembaga hingga kepala daerah menggunakan barang dan jasa dari dalam negeri.
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong Kementerian maupun Lembaga hingga kepala daerah menggunakan produk dari dalam negeri.
Jokowi menegaskan, akan mengecek program pengadaan barang dan jasa dari masing-masing lembaga.
Menurut Presiden, apabila Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) serta anggaran BUMN untuk belanja barang buatan lokal maka dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.
Pasalnya, saat ini berbagai negara sedang menghadapi kesulitan ekonomi, termasuk Indonesia.
Baca juga: Kisah Sukses Mega Puspita Kembangkan Produk Kriya Bambu, 60% Omzet dari Marketplace
"Semua negara berada pada kesulitan ekonomi, semuanya karena pandemi Covid-19, disturbsi teknologi, ditambah perang Rusia dan Ukraina."
"Sehingga semuanya menjadi tidak pasti, semuanya tidak bisa dihitung dengan angka-angka yang pasti, " katanya saat memberikan pengarahan kepada menteri, kepala lembaga, kepala daerah, dan badan usaha milik negara (BUMN) tentang aksi afirmasi Bangga Buatan Indonesia di Bali, Jumat (25/3/2022).
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan banyak permasalahan yang perlu diselesaikan.
Termasuk kenaikan gas, kelangkaan energi, kelangkaan pangan termasuk harga-harga kedelai naik.
Untuk itu, Jokowi meminta semua pihak untuk mengetahui permasalahan tersebut.
Dikhawatirkan, adanya permasalahan ekonomi itu justru dapat mengakibatkan inflasi.
"Hati-hati hal-hal seperti ini kita semua harus mengerti, nanti larinya ke mana harus mengerti. Titik akhirnya, kenaikan inflasi."
"Hati-hati kita sekarang ini masih bisa mengendalikan inflansi di angka 2,2. Amerika Serikat yang biasanya tidak pernah lewat dari 1 persen, sekarang sudah di angka 7,5 persen," jelas Jokowi, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Sekretariat Presiden.
"Semua negara sedang naik-naik, bahkan Turki hampir 50 persen," imbuhnya.
Presiden pun mendorong para Gubernur, Bupati, Wali Kota hingga Dirut BUMN mengerti dan bisa mencari jalan keluar serta bisa mengendalikan permasalahan ekonomi dalam negeri.
"Oleh sebab itu, yang paling gampang dilakukan, bagaimana APBN, APBD, anggaran BUMN itu bisa mentrigger pertumbuhan ekonomi kita sendiri."
"Caranya, kita harus memiliki keinginan yang sama untuk membeli untuk bangga pada buatan kita sendiri, bangga buatan Indonesia," tegas Jokowi.
Mengingat, ada berbagai pihak yang sepenuhnya membelanjakan anggaran produk dalam negeri.
Baca juga: Appnindo: Pemerintah Harus Bikin Regulasi Pengembangan Produk Tembakau Alternatif
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menilai pembelian produk dari dalam negeri oleh pemerintah berpotensi meningkatkan memajukan ekonomi.
"Selain dari masyarakat umum, kami meyakini bahwa pengadaan barang dan jasa pemerintah dapat berkontribusi dalam meningkatkan transaksi pembelian produk dalam negeri."
"Untuk itu, aksi afirmasi pembelian dan pemanfaatan produk dalam negeri dalam rangka Bangga Buatan Indonesia oleh Pemda dan BUMN berpotensi meningkatan transaksi pembelian produk dalam negeri sebesar Rp 400 triliun," katanya.
Sehingga, diperlukan kerjasama semua pihak untuk mendukung upaya memajukan perekonomian Indonesia.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS)
Simak berita lainnya terkait Produk Lokal