Prajurit Marinir Gugur Ditembak KKB, KSAL Perintahkan Kibarkan Bendera Setengah Tiang
TNI Angkatan Laut dan masyarakat Papua berduka akibat gangguan keamanan oleh Kelompok Separatis Teroris Papua (KSTP) Kodap III Ndugama.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - TNI Angkatan Laut dan masyarakat Papua berduka akibat gangguan keamanan oleh Kelompok Separatis Teroris Papua (KSTP) Kodap III Ndugama.
Dimana, mereka melakukan serangan Satuan Tugas (Satgas) Muara dan Pesisir (Mupe) Korps Marinir TNI AL di Pos Quary Bawah, Distrik Kenyam, Kab. Nduga, Papua, pada Sabtu (26/3/2022).
Kronologis peristiwa, pada hari Sabtu Tgl 26 Maret 2022 pukul 17.40 WIT, KSTP Nduga pimpinan Egianus Kogoya (Pangkodap III Ndugama) telah melakukan serangan terhadap Pos Quary Bawah Satgas Mupe Yonif 3 Mar Pasmar 2 dengan menggunakan GLM (Grenade Launcher Module)/Pelontar Granat dari dua arah, yaitu dari arah belakang Pasar dan dari arah sungai Alguru.
Mendapat serangan, seluruh personel Satgas yang berjumlah 35 orang pada pukul 17.52 WIT membalas dengan tembakan dan melakukan pengejaran terhadap KSTP.
Selanjutnya pukul 18.00 WIT Dansatgas memerintahkan 2 Tim Trisula dipimpin Wadandenpursus Kapten Mar Ari Mahendra dan 1 Tim Waltis dipimpin Letda Mar Pujo Pratikno berangkat mengadakan bantuan ke Pos Quary Bawah menggunakan kendaraan 1 truk dan 2 KIA.
"Akibat serangan tersebut, dua personel meninggal dunia, dua kritis dan enam luka ringan," demikian rilis Dispen AL yang diterima, Minggu (27/3/2022).
Adapun mereka yang menjadi korban adalah Letda Mar Iqbal dan Pratu Mar Wilson Anderson Here meninggal dunia, Serda Mar Rendi Febriansyah dan Serda Mar Ebit Erisman luka berat/kritis, serta enam luka ringan atas nama Serda Mar Bayu Pratama, Pratu Mar Rahmad Sulman, Prada Mar Dicky Sugara, Pratu Mar Adik Saputra A, Prada Mar La Harmin, dan Prada Mar Alif Dwi Putra.
Baca juga: Pos Marinir di Nduga Papua Diserang KKB, Seorang Prajurit Gugur, 2 Lainnya Kritis Terkena Granat
Rencana evakuasi korban akan dilaksanakan secepatnya menggunakan heli ke Timika, menyesuaikan cuaca.
"Motif penyerangan masih didalami," tulis rilis itu.
Sementara informasi yang didapatkan GLM yang digunakan untuk menyerang diduga diambil dari Satgas Yonif 700, sedangkan munisi GLM adalah rampasan dari Satgas Yonif 330.
Pos Quary Bawah Satgas Mupe Yonif 3 Marinir Pasmar 2 berkekuatan 35 personel, berlokasi kurang lebih 1 km dari Polres Nduga, dan 2 km dari Koramil Nduga.
Selama ini Pos Quary Bawah tidak memiliki permasalahan dengan masyarakat di sekitar Pos.
Bahkan kegiatan mereka aktif melakukan bakti sosial, seperti menggelar mobil sehat, mobil pintar, lomba-lomba, kegiatan adat dan kegiatan agama.
Baca juga: Prajurit Gugur dan Terluka Diserang KKB, Personel TNI di Pos Marinir Distrik Kenyam Papua Siaga
Atas kejadian ini TNI Angkatan Laut dan masyarakat Papua berduka akibat gugurnya 2 prajurit Marinir TNI AL terbaik yang selalu dekat dan membantu masyarakat sekitarnya.
"Kehangatan hubungan yang harmonis di masyarakat Nduga saat ini terganggu dengan situasi ini," tulis rilis itu.
Selanjutnya sebagai ungkapan bela sungkawa, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono memerintahkan seluruh Jajaran TNI AL mengibarkan bendera 1/2 tiang selama 3 hari berturut-turut mulai Senin 28 Maret 2022 dan melaksanakan sholat ghoib/berdoa bersama dipimpin paroh sesuai agama masing-masing.
Profil KKB Nduga
Berikut profil Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menyerang Pos Satgas Mupe Yonif Marinir-3 di Distrik Kenyam, Nduga, Papua, Sabtu (26/3/2022).
Setidaknya 10 prajurit TNI menjadi korban dalam serangan ini.
Dihimpun dari Tribun Papua, terdapat dua personel marinir gugur, dua kritis, dan tujuh lainnya terluka.
Berdasarkan informasi yang diterima Tribunnews, anggota yang gugur adalah Danpos Letda Mar Iqbal dan Pratu Mar Wilson Anderson Here.
Sedangkan dua personel kritis adalah Serda Mar Bayu Pratama dan Serda Mar Rendi Febriansyah akibat granat.
Hal tersebut juga dibenarkan Wakapendam XVII/Cenderawasih, Letkol Inf Candra Kurniawan SE.
"Kedua korban yang meninggal dunia telah tiba di RSUD Mimika untuk dilaksanakan pemulasaran," tegasnya.
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menyebut kelompok yang melakukan penyerangan itu diduga dipimpin Egianus Kogoya.
Lantaran, Egianus memiliki persenjataan lengkap.
"Kelompok Egianus merupakan KKB yang memiliki persenjataan paling banyak, salah satunya adalah GLM hasil rampasan," kata Mathius.
Diketahui KKB Nduga dipimpin oleh Egianus Kogoya yang merupakan anak dari Silas Kagoya.
Dimana merupakan mantan panglima KKB Kodap III Ndugama yang meninggal dalam aksi pemebebasan Sandra tahun 1996 di Mapenduma.
KKB Nduga di dominasi oleh anak muda dengan militansi tinggi.
Pasukan paling serem dengan senjata paling lengkap dan memiliki peluru satu gudang.
Pasukan inti KKB Nduga diperkirakan sekitar 50 orang.
Persenjataan KKB ini juga merupakan salah satu yang paling lengkap saat ini dibandingkan dengan Kelompok lainnya.
Diantaranya senjata panjang, senjata Minimi, senjata pendek hingga pelontar granat (GLM).
Markas utama KKB ini berada di Distrik Mapenduma.
Namun diketahui Egianus membagi pasukannya menjadi beberapa Wilayah Operasi yg tersebar di seluruh distrik Nduga
Identitas Korban KKB Nduga
Berikut nama-nama 10 anggota TNI yang menjadi korban penyerangan KKB yang menyerang Pos Satgas Mupe Marinir-3 di Kampung Dikware Bawah, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua:
1. Letda Mar Moh Iqbal (meninggal dunia)
2. Pratu Mar Wilson Anderson Here (meninggal dunia)
3. Serda Mar Rendi Febriansyah (luka berat)
4. Serda Mar Bayu Pratama (luka ringan)
5. Serda Mar Ebit Erisman (luka berat)
6. Pratu Mar Adik Saputra A (luka ringan)
7. Prada Mar Alif Dwi Putra (luka ringan)
8. Prada Mar La Harmin (luka ringan)
9 Pratu Mar Rahmad Sulman (luka-luka)
10. Prada Mar Dicky Sugara (luka-luka)