Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anggota DPR Cium Aroma Politis di Balik Pemecatan Terawan

Seperti diketahui, pemecatan dr Terawan berdasarkan keputusan Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) dalam Muktamar Ke-31 IDI yang digelar di Aceh.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Anggota DPR Cium Aroma Politis di Balik Pemecatan Terawan
Istimewa
Anggota DPR RI Maman Imanulhaq. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam Muktamar IDI di Aceh, akhir pekan lalu, diputuskan bahwa mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Dokter Terawan dipecat dari keanggotaan.

Kabar itu pun cepat menyeruak, dukungan banyak mengalir kepada purnawirawan TNI AD bintang 3 itu. Bahkan muncul petisi online yang mendukung dr Terawan di change.org.

Kerapatan Indonesia Tanah Air (KITA) menyesalkan keputusan IDI yang dianggap cuma bikin gaduh jagat maya saja.

Menurut Ketua Umum KITA, KH Maman Imanulhaq, tidak tepat IDI memecat Terawan yang nyata-nyata banyak memberikan kontribusi dan sumbangsih kepada negara dan dunia kedokteran.

Baca juga: Buntut Pemecatan Dokter Terawan dari IDI, Anggota DPR Minta Kemenkes Turun Tangan

Apalagi Terawan adalah mantan menteri kabinet Joko Widodo (Jokowi).

"Kami menyesalkan keputusan IDI yang memecat dokter Terawan," ujar legislator Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini kepada media, Senin (28/3/2022).

Berita Rekomendasi

"Terawan tidak hanya seorang prajurit sapta marga, beliau adalah dokter ahli yang membawa terobosan ke dalam dunia kedokteran Tanah Air," kata Kiai Maman.

Seperti diketahui, pemecatan dr Terawan berdasarkan keputusan Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) dalam Muktamar Ke-31 IDI yang digelar di Aceh.

Keputusan itu juga membuat Terawan tidak diizinkan lagi melakukan praktik kedokteran.

Kiai Maman yang juga Anggota DPR RI ini menambahkan, ia mencium aroma politis dalam pemecatan dr Terawan

Pasalnya, hubungan mantan Kepala RSPAD Gatot Subroto ini dengan IDI memang tidak akur sejak lama.

"Kita ingin organisasi profesi harus tegak lurus pada basis keprofesionalan. Jangan dicampur-campur antara profesi dengan politik," pungkas Kiai Maman.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas