Jokowi Marah Uang Rakyat Dibelikan Barang Impor, Sekjen PDIP: Kita Bisa Pahami Teguran Presiden
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memahami amarah yang ditunjukkan Presiden Jokowi terkait persoalan impor.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
![Jokowi Marah Uang Rakyat Dibelikan Barang Impor, Sekjen PDIP: Kita Bisa Pahami Teguran Presiden](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/hasti-di-gbk.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memahami amarah yang ditunjukkan Presiden Jokowi kepada menteri, kepala lembaga, dan kepala daerah dalam pemerintahan terkait persoalan impor.
Hasto mengatakan, partainya pun memberikan dukungan sepenuhnya atas sikap Presiden Jokowi tersebut.
"PDI Perjuangan memberikan dukungan sepenuhnya dan kita bisa memahami teguran yang begitu keras dari Pak Jokowi," kata Hasto kepada wartawan di di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Minggu (27/3/2022) malam.
Hasto mengungkapkan, Indonesia sejak dipimpin Presiden RI Soekarno menegaskan soal kedaulatan bangsa.
Ia pun menyinggung pernyataan Bung Karno yang menekankan agar bangsa Indonesia mampu berdiri di atas kaki sendiri atau Berdikari.
Baca juga: Didesak Mundur Karena Nikahi Adik Presiden Jokowi, Anwar Usman: Memaksa Saya Melawan Keputusan Allah
Hasto menilai, pernyataan itu harus dimaknai agar bangsa Indonesia mencintai produk dalam negeri.
"Sehingga kita harus terus menerus mengkampanyekan untuk lebih memilih menggunakan produk-produk yang diproduksi dari dalam negeri," jelas Hasto.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) marah di depan kepala daerah, Menteri, dan pejabat lainnya saat memberikan Pengarahan Afirmasi Bangga Buatan Indonesia di Bali, Jumat, (25/3/2022).
Presiden bahkan dua kali melarang peserta yang hadir untuk tepuk tangan saat dirinya menyampaikan pengarahan.
Baca juga: PDIP Sebut Jokowi Akan Temui Megawati bersama Parpol Koalisi Jika Benar Ada Reshuffle Kabinet
Kemarahan presiden tersebut karena banyak Kementerian, Pemda, dan BUMN yang membeli produk luar negeri alias impor. Presiden bahkan sampai menunjuk kepala sendiri saking jengkelnya, karena tidak habis pikir, Kementerian, lembaga, Pemda, dan BUMN banyak yang membeli barang impor.
"Uang-uang APBN, uang rakyat, uang kita sendiri kok dibelikan barang impor, itu kadang-kadang gimana toh aduh (tunjuk kepala)? Saya detilkan lagi, gregetan saya," kata Presiden.
Pasalnya kata Presiden apabila anggaran yang ada dibelikan produk dalam negeri alias UMKM, akan dapat mentriger pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Anggaran pengadaan barang dan jasa di pemerintah pusat mencapai Rp526 triliun, anggaran di daerah Rp 535 triliun, dan BUMN mencapai 420 triliun.
Apabila anggaran tersebut digunakan 40 persen saja untuk membeli produk lokal alias UMKM maka akan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia 1,71 persen.
Baca juga: Jokowi Marah Uang Rakyat Buat Beli Barang Impor, Pengamat: Lucu, Presiden Seharusnya Tahu Persis
"Tak usah cari ke mana-mana (mendorong pertumbuhan ekonomi), tidak usah cari investor, kita diem saja, tapi konsisten beli barang yang diproduksi pabrik-pabrik, industri-industri, UKM, kita kok gak kita lakukan. Bodoh sekali kita kalau tidak melakukan ini," katanya.
Presiden menegaskan dengan membeli barang impor, Indonesia malah memberikan pekerjaan ke negara lain.
Sementara apabila dibelikan produk dalam negeri atau UMKM, maka uang akan berputar di dalam negeri.
"Coba kita belokkan semuanya ke sini, barang yang kita beli, barang dalam negeri berarti akan ada investasi, berarti membuka lapangan pekerjaan tadi sudah dihitung, bisa membuka 2 juta lapangan pekerjaan, kalau ini tidak dilakukan sekali lagi bodoh banget kita ini," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.