Optimalisasi Komunikasi dalam Transformasi Digital Menuju Indonesia Emas 2045
Universitas harus bekerjasama dalam penelitian, pengembangan teknologi dalam dunia industri dan mengembangkan ekonomi
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tahun 2022 Indonesia dinyatakan sebagai pemegang Presidensi Groups of Twenty (G20) selama satu tahun.
Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa melalui tema “Recover Together, Recover Stronger” berusaha untuk mendorong pertumbuhan inklusif, people centered, serta ramah lingkungan dam berkelanjutan sebagai komitmen pemerintah Indonesia.
Berbagai usaha dilakukan melalui kolaborasi dan inovasi dengan berbagai pihak maka sektor ekonomi menjadi kunci dalam G20 terutama perdagangan, investasi, ketenagakerjaan, pertanian, kesehatan, pendidikan, sumber daya manusia dan SDGs.
Sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi, Universitas Al-Azhar Indonesia memiliki tanggungjawab untuk berkontribusi mendorong optimalisasi digital dalam percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia pasca pandemi.
Saat ini, Universitas Al Azhar-Indonesia telah memperoleh SK Izin Operasional Pendirian Program Magister Ilmu Komunikasi diharapkan mampu menjawab kebutuhan industri.
Oleh karena itu, sebagai manifestasi atas rasa syukur tersebut, Program Magister Ilmu Komunikasi menyelenggarakan launching sekaligus webinar yang bertema: Optimalisasi Komunikasi Dalam Transformasi Digital Menuju Indonesia Emas 2045.
Baca juga: Kementerian PANRB Gandeng BNI Siapkan Digitalisasi Pengelolaan SDM bagi ASN
"Kegiatan ini bertujuan dalam rangka mempersiapkan generasi berkualitas yang siap menyongsong Era Indonesia Maju, mengeksplorasi peran penting komunikasi dan teknologi digital, serta membangun opini publik tentang pentingnya pendidikan dalam menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas," kata Rektor UAI, Prof. Dr. Ir. Asep Saefuddin, M.Sc., dalam keterangannya, Selasa (29/3/2022).
Asep juga berharap dengan adanya program magister Ilmu Komunikasi ini mendorong semangat untuk terus memberikan kontribusi ilmu pengetahuan bagi para generasi muda, dan kalangan profesional pendidik di Indonesia ini.
"Kami yakin ilmu komunikasi khususnya dapat memberikan layanan yang terbaik serta riset-riset dan pengabdian masyarakat yang sangat diperlukan untuk bidang komunikasi ini," katanya.
Ketua Umum YPIA, H. Muhammad Suhadi, merasa bersyukur dan bangga bahwa UAI telah menanamkan aspek nilai-nilai spiritual, moral dan etika islami dan sistem pendidikan dan pembelajaran.
Dia mendoakan UAI khususnya program magister ilmu komunikasi dapat menghadapi tantangan Indonesia saat ini dan akan memberikan warna baru dalam program magister komunikasi di Indonesia.
Sementara Dr. Ir. Paristiyanti Nurwardani, M.P., Ketua LLDIKTI III, juga memberikan selamat kepada Universitas Al-Azhar Indonesia yang telah memperoleh izin magister ilmu komunikasi.
Dalam sambutannya, beliau berharap lulusan Magister Ilmu Komunikasi UAI tidak hanya memperoleh ijazah tapi juga memiliki sertifikasi kompetensi level nasional dan internasional terkait dengan berbagai macam kegiatan komunikasi.
Menurutnya universitas juga harus bekerjasama dalam penelitian, pengembangan teknologi dalam dunia industri serta bekerjasama dengan industri terdekat dan mengembangkan ekonomi.
"Pada saat Indonesia Emas dan mulai saat ini Indonesia mendorong hilirisasi dari berbagai macam implementasi mbkm yaitu hilirisasi blue economic, green economic, digital economic, pariwisata dan kemandirian Kesehatan. UAI juga harus berpartisipasi dalam mempersiapkan 9 juta talenta digital untuk kepentingan Indonesia untuk tahun 2035," katanya.
Adapun dalam webinar, hadir sebagai keynote speaker adalah Prof. Dr. Widodo Muktiyo, Staff Ahli Menteri Bidang Komunikasi dan Media Massa.
Baca juga: Apa Itu Card Skimming? Simak Tips Terhindar dari Kejahatan Perbankan Digital
Widodo menyampaikan saat ini Indonesia harus memiliki talenta digital dan infrastruktur digital Indonesia sangat penting. Perguruan Tinggi juga dapat mempersiapkan masyarakat digital, dengan pendekatan pengembangan SDM Digital melalui program pelatihan digital seperti leadership academy, talenta digital dan literasi digital.
“Mari kita mengoptimalisasi tema diskusi kali ini Optimalisasi Komunikasi Dalam Transformasi Digital Menuju Indonesia Emas 2045, bukan sesuatu yang utopis bukan khayalan saja dan benar-benar kita tatar dari saat ini juga, maka semakin digital semakin maju," kata Widodo.
Salah satu narasumber dalam webinar, Prof.Dr.Engkus kuswarno, M.S. menyampaikan saat ini perubahan manusia banyak mendapatkan dukungan internet dan dunia digital sebagai wahana literasi komunikasi antar manusia.
Memasuki Indonesia emas 2045 dia berpandangan Indonesia harus melewati industri 4.0, 5.0, metafers dan menikmati connecting the world melalui era 5G dan setelah melewati pandemi covid-19.
Apalagi saat ini masyarakat sangat familiar dengan komunikasi virtual sehingga kita mengalami 2 dunia, yaitu dunia real dan dunia virtual.
"Di dalam dunia corporate seperti salah satu jurusan Magister Ilmu Komunikasi di UAI sudah familiar dengan menuliskan alamat virtual, lalu para pekerja dapat menikmati suasana kantor dikamarnya sendiri karena mereka bekerja dengan remot dengan perangkat cerdas, rapat dan diskusi melalui teleconference," kata Engkus.
"Tahun kedepan 50% peluang bagi generasi yang memiliki competitive, kognitif ability skills yang amat sangat mempuni hal ini sama seperti kondisi world virtual word. Terakhir, selamat kepada Universitas Al-Azhar Indonesia yang telah meluncurkan program magister ilmu komunikasi semoga akan menambah keberkahan dan kemaslahatan bagi sivitas akademika UAI yang juga milad ke-70, dan bagi bangsa dan negara Indonesia terutama memberi warna baru bagi menyongsong Indonesia emas 2045," tambahnya.
Prof. Yinghuei Chen, Ph.D. dalam paparannya menyatakan pembelajaran pada abad ke-21 banyak pakar pendidikan berpendapat bahwa sekolah mulai mengajarkan mengenai prinsip four Cs, diantaranya adalah critical thinking, communication, collaboration and creativity.
Empat hal ini harus dikuatkan untuk menghadapi abad ke-21. Lebih luas lagi, sekolah harus mengajarkan technical skill atau meluaskan tujuan hidup dan skill berkarir.
"Selain hal ini mahasiswa dan SDM harus mampu menghadapi perubahan, mampu mempelajari hal-hal baru, mengatur mental balance dalam konisi yang tidak menentu. Adanya program kerja yang ditawarkan untuk bekerjasama antara Indonesia dan Taiwan," kata dia.
Di sisi lain, Dr. Zuriani Ahmad Zukarnaia, menjelaskan bahwa saat ini kita menghadapi era digital communication, dimana communication didukung oleh alat-alat dan teknologi.
Beberapa keunggulan digital communication adalah faster, private, reliable, affordable, improve relations. Tidak hanya kelebihan, namun juga terdapat kekurangan diantaranya, potential for misunderstanding, less personal interaction, more distractions, has led to many addictions, cyber fraud.
"Dengan adanya Launching dan Webinar Magister Ilmu Komunikasi, Optimalisasi Komunikasi Dalam Transformasi Digital Menuju Indonesia Emas 2045. UAI khususnya Magister Ilmu Komunikasi dapat memberikan warna baru bagi pendidikan di Indonesia," pungkasnya.