Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Apa Itu Terapi Cuci Otak? Jadi Penyebab Terawan Dipecat oleh IDI, Deteksi Masalah Aliran Darah

Eks Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto telah dipecat oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Penulis: garudea prabawati
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Apa Itu Terapi Cuci Otak? Jadi Penyebab Terawan Dipecat oleh IDI, Deteksi Masalah Aliran Darah
Kolase foto Tribunnews
Kolase dr Terawan Agus Putranto, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) 

Alasan kedua Terawan dipecat, adalah karena ia aktif mempromosikan Vaksin Nusantara secara luas, walaupun penelitiannya belum selesai.

Dalam beberapa kesempatan Terawan gencar mempromosikan vaksin tersebut, bahkan setelah ia tidak lagi menjabat sebagai Menteri Kesehatan, dirangkum dari Kompas.com.

Manuver Terawan membentuk perhimpunan Dokter Spesialis Radiologi Klinik Indonesia (PDSRKI) juga menjadi salah satu alasan Terawan dipecat.

MKEK menganggap aktivitas tersebut tidak sesuai prosedur.

MKEK bahkan menyebut menemukan surat edaran PDSRKI yang menginstruksikan agar anggota organisasi ini tidak menghadiri acara Muktamar IDI.

Mantan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto.
Mantan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto. (SURYA/FATIMATUZ ZAHROH)

Lantas adanya hal tersebut Terawan pun kini terancam tidak bisa lagi mengurus izin praktik sebagai dokter.

Praktik Cuci Otak

Berita Rekomendasi

Salah satu alasan Terawan dipecat yaitu karena mempromosikan metode terapi cuci otak, untuk penanganan pasien.

Promosi metode tersebut dianggap IDI telah melanggar kode etik.

Lantas apa itu terapi cuci otak?

Dilansir Stanford Health Care, terapi cuci otak ini disebut Digital subtraction angiopgraphy (DSA).

Metode ini melibatkan prosedur yakni memasukkan kateter (tabung kecil dan tipis) ke dalam arteri di kaki dan mengalirkannya ke pembuluh darah di otak.

Baca juga: Terawan Buka Suara soal Pemecatan IDI, Singgung Menginap di Rumah atau Diusir ke Jalan

Hal ini bertujuan untuk memberikan gambaran pembuluh darah di otak

Lantas berguna untuk mendeteksi masalah aliran darah.

Tepatnya, prosedur ini yakni dengan cara menyuntikkan cairan kontrak melalui kateter, dan memberikan gambaran lengkap tentang pembuluh darah di organ dalam.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati/Facundo Chrysnha Pradipha) (Kompas.com/Maya Citra Rosa)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas