Ulama Perempuan Dinilai Berperan dalam Pencegahan Kekerasan Seksual
Peran ulama perempuan yang memiliki perspektif gender sangat berperan dalam pencegahan kekerasan seksual.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hasanudin Aco
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur untuk Indonesia Asian Muslim Action Network (Aman) Dwi Rubiyanti Kholifah mengatakan ulama perempuan turut berperan dalam pencegahan kekerasan seksual.
Peran ulama perempuan yang memiliki perspektif gender sangat berperan dalam pencegahan kekerasan seksual.
"Ulama perempuan Indonesia memberikan harapan baru tentang menggunakan tafsir gender yang inklusif tetapi juga menawarkan narasi baru kesetaraan gender yang inklusif," ujar Dwi dalam konferensi pers virtual ICSF 2022, Rabu (30/3/2022).
Ulama perempuan, menurut Dwi, dapat melakukan advokasi pencegahan pernikahan anak dan kekerasan seksual.
Baca juga: Ulama Besar Abi Thamrin Meninggal Dunia di Bogor
Dirinya mengatakan ulama perempuan dapat membangun pemikiran inklusif yang bersumber dari ajaran Islam.
"Mengarah kepada membangun pondasi berpikir dan bersumber yang memang sebenarnya ada di tradisi Islam kita," ungkap Dwi.
Menurutnya, sangat banyak tradisi keislaman yang mendukung pencegahan kekerasan seksual dan perkawinan anak.
"Yang dipakai sejak awal, bagaimana posisi keislaman kita membaca pencegahan perkawinan anak. Mengajak ulama dalam upaya islam mencegah perkawinan anak, teksnya banyak," tutur Dwi.
Berbagai upaya, kata Dwi, dilakukan melalui ruang media sosial hingga gerakan di majelis taklim demi membangun kesepahaman.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.