Amien Rais: Duet Jokowi-Luhut Harus Berakhir pada Oktober 2024
Dia masih ingat bagaimana rezim Orde Baru menggunakan banyak cara untuk menekan hingga membodohi rakyat demi tujuan politik belaka.
Penulis: Reza Deni
Editor: Hasanudin Aco
"Terkait isi kontennya, saya kira sama kayak isu yang heboh di medsos saja. Tidak ada yang barulah," kata Faldo kepada wartawan, Sabtu (2/4/2022) seperti dikutip dari Kompas.com.
Menurut Faldo, sejak dulu Amien selalu menempatkan diri sebagai oposisi pemerintah. Seluruh presiden paham tajam pernyataannya.
Faldo pun mempersilakan siapa saja berpendapat mengenai polemik masa jabatan presiden. Namun, menurut dia, publik tahu pernyataan mana yang sentimen personal, mana yang argumen rasional.
"Beliau ini alumnus program doktor Ilmu Politik Universitas Chicago, tentunya kita butuh pikirannya, bukan sekedar gosip politik saja," ujar Faldo.
"Silakan berpendapat, publik sudah paham mana yang sentimen personal dan mana yang argumen rasional," tuturnya.
Singgung Jokowi Marah
Amien Rais juga meminta Jokowi dan Luhut untuk berkonsultasi ke psikolog.
Pasalnya, Amien mencurigai dua sosok tersebut menderita narsisistik megalomania yang terlihat dari sikap merasa paling tahu, benar, dan menganggap diri sebagai penyelamat bangsa satu-satunya.
"Anda berdua ini harus berkaca dan tanya kepada psikolog yang objektif apakah kira-kira Anda berdua itu menderita narsisistik megalonia," kata Amien.
Jika benar begitu, Amien menyarankan keduanya memohon ampun kepada Tuhan.
Amien melanjutkan jika benar mereka mengalami penyakit psikis tersebut dan mengejawantahkannya dalam memimpin negara maka akan sangat berbahaya bagi bangsa dan negara.
Eks Ketua MPR RI itu juga menyoroti sikap Jokowi yang marah-marah terhadap para menteri karena dianggap tidak becus dalam bekerja.
"Saya lihat kemarin Jokowi marah-marah dua kali, bahkan menghujat menteri dan pejabat tingginya. Kenapa dipilih sendiri, dihujat sendiri?" katanya.
Menurutnya, menteri atau pejabat yang dipilih seorang presiden menggambarkan bagaimana karakter presiden itu sendiri.
"Jadi kalau presiden marah-marah, berarti dia memarahi dirinya sendiri," imbuhnya.