Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Meski Awal Ramadan Berbeda, MUI Meyakini Idul Fitri 2022 Berpotensi Sama

Perbedaan awal Ramadan antara Muhammadiyah dengan pemerintah membuat sebagian masyarakat khawatir hal yang sama juga akan terjadi pada Idul Fitri.

Penulis: Reza Deni
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Meski Awal Ramadan Berbeda, MUI Meyakini Idul Fitri 2022 Berpotensi Sama
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Jemaah melaksanakan Salat Tarawih pertama di Masjid Pusdai Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (2/4/2022) malam. Pemerintah menetapkan 1 Ramadan 1443 H yang menjadi penanda awal ibadah puasa jatuh pada Minggu, 3 April 2022. Penetapan 1 Ramadan 1443 H merupakan hasil sidang isbat yang dilakukan Kementerian Agama bersama sejumlah organisasi masyarakat Islam pada Jumat, 1 April 2022. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN 

Menurut Amirsyah hal itu tak lantas membuat ibadah puasa tidak sah.

"(Puasa mereka) sah sesuai niat, syarat, dan rukunnya," ungkapnya.

Amirsyah juga menerangkan ibadah puasa 1 Ramadan sebenarnya berlaku sama bagi umat di seluruh dunia secara syari’.
Namun, penetapan tanggal dapat berbeda karena metodologi yang berbeda pula.

Muhammadiyah tetap berpegang teguh pada pedoman hisab hakiki wujud al-hilal.

Rumusan tersebut menggarisbawahi bulan Ramadan dikatakan dimulai bila memenuhi sejumlah kriteria secara kumulatif.

Kriteria tersebut yakni terjadinya ijtima’ (konjungsi) sebelum matahari terbenam. Selain itu, piringan atas bulan terlihat berada di atas ufuk saat matahari terbenam.

Amirsyah mengatakan kriteria-kriteria itu telah terpenuhi pada Jumat (1/4/2022).

Berita Rekomendasi

"Pertama, ijtima’ menjelang Ramadan 1443 H terjadi pada Jumat Pahing 29 Sya’ban 1443 H/1 April 2022 M pukul 13.27.13 WIB. Kedua, tinggi bulan pada saat matahari terbenam di Yogyakarta +02o 18’12” (hilal sudah wujud)," kata Amirsyah.

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti mengatakan metode hisab Muhammadiyah dalam menentukan Ramadan, Idul Fitri, Idul Adha hingga waktu-waktu salat ini sudah digunakan sejak lama, yakni sejak organisasi ini didirikan oleh KH Ahmad Dahlan.

Baca juga: Jokowi Ucapkan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa, Jadikan Ramadan Momentum Tingkatkan Iman dan Takwa

"Jadi dalam kaitan ini sebenarnya bukan praktik baru di Muhammadiyah, karena Muhammadiyah berpendapat penetapan awal Ramadan dan akhir Ramadan serta Idul Adha merupakan satu rangkaian dalam ibadah," kata Mu'ti.

Dengan metode itu, kata dia, berapapun posisi hilal jika memang perhitungan sudah masuk maka dihitung sebagai bulan baru.

Hal itu jelas Mu'ti berdasarkan pada firman Allah di beberapa surat, seperti Surat Ar-Rahman maupun Surat Yunus.
Maka sedari awal, lanjut dia, Muhammadiyah telah memutuskan waktu-waktu untuk Ramadan, Idul Fitri dan Idul Adha.
"Jadi selalu kalau Muhammadiyah selalu mengumumkan hasil hisab itu three in one," katanya.

Di sisi lain pemerintah kini mengadopsi standar baru.

Kemenag memakai standar menteri-menteri agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) 2021.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas