Puan Ingin Menjadi Bagian dalam Membangun Bangsa: 'Saya itu Indonesia dan itu Mendarah Daging'
PDI Perjuangan memiliki visi menjadi rumah seluruh rakyat Indonesia dan berupaya menghilangkan sekat-sekat perbedaan.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani mengatakan partai politiknya terus bergerak untuk menjadikan Indonesia yang sejahtera, sesuai dengan cita-cita para pendiri bangsa.
Dia menyampaikan PDI Perjuangan juga memiliki visi menjadi rumah seluruh rakyat Indonesia dan berupaya menghilangkan sekat-sekat perbedaan.
Hal itu disampaikan Puan saat menghadiri acara Sinau Bareng Cak Nun dan Kiai Kanjeng di Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (10/4/2022) malam.
"Cita-cita saya ingin menjadi bagian dalam membangun bangsa ini. Ingin jadi orang yang berperan walau sedikit saja untuk membuat bangsa ini lebih baik dari sebelumnya," kata Puan.
Ketua DPR RI itu juga menyadari banyak pihak yang menganggapnya remeh karena lahir dari keluarga yang besar.
Baca juga: Puan Berharap Aksi BEM SI di Gedung DPR RI Hari Ini tidak Sampai Mengganggu Ketertiban Umum
Nenurut Puan, dirinya tak bisa memilih lahir dari negara dan latar belakang keluarga siapa pun.
Namun, Puan menyampaikan dirinya merupakan warga negara yang memiliki semangat untuk membawa Indonesia ke arah yang lebih baik lagi.
"Saya tidak memilih jadi cucunya Bung Karno dan anaknya Megawati Soekarnoputri, tetapi memang lahirnya di situ Cak Nun. Tetapi saya tidak pernah bicara jabatan, hanya semangatnya saya menjadikan Indonesia ini Merah Putih. Menjadikan Indonesia saling bergotong royong, saling mencintai tanpa ada perbedaan, tanpa sekat-sekat miskin dan kaya," ucapnya.
Mantan Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan itu juga menyampaikan lagu-lagu daerah yang dibawakan Cak Nun di sela-sela memberikan tausiah merepresentasikan darah dagingnya.
Meski Puan menyampaikan tak bisa bernyanyi, tetapi hampir seluruh lagu itu melatari dirinya.
Dia menyampaikan ayahnya, Taufiq Kiemas berasal dari Palembang. Megawati dari Yogyakarta, sementara nenek Puan, Ida Ayu Nyoman Rai, dari Bali.
"Jadi, saya itu Indonesia dan itu mendarah daging," ujar Puan.
Puan juga mendoakan semoga Masjid At-Taufiq ini bisa menjadi tempat ibadah umat Islam.