Sederet Poster Lucu yang Dibawa Demonstran Hari Ini: '2 Ronde Aja Udah Ngos-ngosan Kok Minta 3 Kali'
Dalam aksi demonstrasi yang digelar di sejumlah daerah hari ini, ada sejumlah pendemo yang terlihat membawa poster bernada lucu.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Eksekutif Mahasiswa seluruh Indonesia (BEM SI) di Jakarta dan di berbagai daerah menggelar aksi unjuk rasa, Senin (11/4/2022).
Di Jakarta, mereka berkumpul di Jalan Gerbang Pemuda Senayan Jakarta dan melakukan long march menuju gerbang utama DPR RI.
Sejumlah orasi disampaikan orator di mobil komando yang berjalan untuk membakar semangat para mahasiswa demonstran.
Dalam aksi demonstrasi yang digelar di sejumlah daerah hari ini, ada sejumlah pendemo yang terlihat membawa poster bernada lucu.
Tak pelak, poster berisi pesan lucu yang dibawa pendemo dari kalangan mahasiswa dalam aksi 11 April ini mengundang atensi publik.
Pasalnya spanduk tersebut bertuliskan sejumlah ungkapan-ungkapan nyeleneh terhadap pemerintah.
Beberapa diantaranya, menolak penundaan pemilu, masa jabatan presiden tiga periode, kelangkaan minyak goreng dan solar kenaikan BBM dan sembako.
Berikut sejumlah poster lucu yang viral di media sosial.
Orator: Masih Kuat Puasanya?
Massa aksi dari aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) tiba di gerbang utama DPR RI Senayan Jakarta pada Senin (11/4/2022) sekira pukul 14.00 WIB.
Mereka berkumpul di Jalan Gerbang Pemuda Senayan Jakarta dan melakukan long march menuju gerbang utama DPR RI.
Sejumlah orasi disampaikan orator di mobil komando yang berjalan untuk membakar semangat para mahasiswa demonstran.
"Masih kuat puasanya?" tanya orator.
"Masih!" jawab massa mahasiswa lantang.
"Masih puasa kawan-kawan?" tanya orator sekali lagi.
"Masih!" jawab massa aksi.
"Berapa jumlah kita kawan-kawan?" tanya orator.
"Satu!" jawab massa aksi.
Para mahasiswa yang tergabung dari aliansi tersebut menggunakan almamater dari kampusnya masing-masing.
Mereka membentuk formasi rantai manusia untuk menghindari adanya penyusup yang masuk ke dalam barisan mereka.
Mereka juga membawa poster bertuliskan aspirasi mereka serta bendera organisasi mereka.
Baca juga: Massa dari HMI Mulai Orasi di Patung Kuda, Tolak Presiden 3 Periode
Cuaca di sekitar lokasi mendung dan hujan turun rintik-rintik.
Dalam kurun waktu sekira 30 menit, massa tiba di Gerbang Utama Gedung DPR RI Senayan Jakarta.
Diketahui ada empat poin tuntutan yang akan disampaikan dalam aksi bertajuk Geruduk Rumah Rakyat tersebut.
Pertama, BEM SI mendesak dan menuntut wakil rakyat agar mendengarkan dan menyampaikan aspirasi rakyat bukan aspirasi partai.
Kedua, mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menjemput aspirasi rakyat sebagaimana aksi massa yang telah dilakukan dari berbagai daerah dari tanggal 28 Maret 2022 sampai 11 April 2022.
Ketiga, mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk tidak mengkhianati konstitusi negara dengan melakukan amandemen serta bersikap tegas menolak penundaan pemilu 2024 atau masa jabatan 3 periode.
Keempat, mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menyampaikan kajian disertai 18 tuntutan mahasiswa kepada presiden yang sampai saat ini belum terjawab.
Polisi amankan sejumlah pelajar
Polisi mengamankan sejumlah pelajar di kawasan Monas Jakarta Pusat, Senin (11/4/2022) pagi.
Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi para pelajar mengikuti aksi unjuk rasa mahasiswa yang rencananya akan digelar di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat.
Pantauan TribunJakarta.com, puluhan orang yang mengaku pelajar SMA diamankan oleh pihak kepolisian di kawasan Monas.
Awalnya mereka mengaku datang dari Kutabumi Tangerang untuk sekedar main di kawasan Monas.
Akan tetapi satu diantaranya menyebut memang sengaja datang untuk ikut demo yang akan digelar oleh sejumlah mahasiswa di sekitar Patung Kuda dekat Istana Presiden.
"Datang dari Kutabumi di Tangerang. Iya ikut demo," kata salah satu pelajar, Senin (11/4/2022).
Baca juga: Bosan Belajar di Kelas, 3 Pelajar Diamankan Polisi Saat Hendak Ikut Demo Mahasiswa di DPR
Sebagaimana diketahui, sebelumnya Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) telah menetapkan lokasi untuk menggelar aksi hari ini, yaitu di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat.
Adapun hal yang menjadi dasar perubahan lokasi aksi yang semulanya digelar di kawasan Patung Kuda itu karena BEM SI ingin memastikan konstitusi sebagaimana yang dilakukan DPR RI berjalan dengan baik.
Hal itu dipastikan langsung oleh Koordinator Media BEM SI Luthfi Yufrizal yang memastikan kalau aksi urung dilaksanakan di Patung Kuda.
Meski begitu, pengamanan di kawasan Patung Kuda tetap dilakukan oleh personel kepolisian.
Pengamanan tersebut dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya aksi demo yang kemungkinan tetap berlangsung di kawasan Patung Kuda.
11 Pelajar di Tangerang Ditahan
Sementara itu, Polres Metro Tangerang Kota menahan belasan anak-anak di bawah umur yang terindikasi kuat ingin mengikuti unjuk rasa di DKI Jakarta, Senin (11/4/2022).
Dari pagi sampai sekira 10.15 WIB ini, Polres Metro Tangerang Kota sudah mengamankan 11 anak-anak di bawah umur.
Mereka semua ditangkap di Jalan Daan Mogot, Kota Tangerang, terciduk akan bertolak ke Jakarta.
Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Komarudin mengatakan, ke-11 anak tersebut diamankan melalu patroli mobile.
"Sangat disayangkan, baru sampe jam 10.15 WIB sudah ada 11 anak kita amankan," ujar Komarudin di Mapolres Metro Tangerang Kota, Senin (11/4/2022).
Menurutnya, 11 anak tersebut terindikasi akan mengikuti unjuk rasa yang diadakan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia (SI) di depan Gedung DPR/MPR RI.
"Mereka semua terindikasi dari handphone yang kita periksa itu ada ajakan-ajakan ke Jakarta," ucap Komarudin.
Berangkat dari situ, polisi akan mendalami dan menelusuri siapa dalang di balik ajakan anak-anak untuk ke Jakarta.
Tidak menutup kemungkinan, oknum tersebut bisa dikenakan pasal Pidana karena hasutan.
"Tentunya nanti bksa mengarah ya, kita tidak segan-segan sekiranya nanti ada satu orang yang terindikasi menyuruh anak-anak ini mungkin akan kita laporkan ke KPAI," tegas Komarudin.
Parahnya, anak-anak ini ketika ditanya petugas maksud dan alasannya ke Jakarta tidak ada yang bisa menjelaskan.
"Dari 11 anak yang kita amankan, satu pun tidak ada yang bisa jelaskan tujuan mereka ke Jakarta, atau permasalahan aksi itu apa mereka enggak ada yang tahu," terang Komarudin.
Untuk pengamanan di Kota Tangerang, pihaknya menerjunkan 1.361 personel tersebar dibeberapa titik.
Personel tersebut merupakan gabungan dari TNI/Polri untuk mengamankan massa yang bertolak ke Jakarta untuk demo.