Minta Divonis Bebas Jelang Idul Fitri, Ferdinand Hutahaean Ingin Makan Ketupat & Opor Ayam di Rumah
Ferdinand Hutahaean, meminta kepada majelis hakim untuk menjatuhkan vonis bebas atas perkara yang menjeratnya.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Wahyu Aji
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terdakwa perkara dugaan tindak pidana penyebaran berita bohong sehingga menimbulkan keonaran di kalangan rakyat Ferdinand Hutahaean, meminta kepada majelis hakim untuk menjatuhkan vonis bebas atas perkara yang menjeratnya.
Adapun sidang vonis tersebut rencananya akan digelar pada Selasa (19/4/2022) pekan depan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
"Tentu harapan saya bebas. Tapi apakah bebas atau tidak kita serahkan nanti kepada hikmat dan kebijaksanaan yang mulia hakim," kata Ferdinand saat ditemui awak media usai sidang beragendakan pembacaan pledoi, di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (12/4/2022).
Lebih lanjut, kata eks Politikus Partai Demokrat itu, harapan bebas merupakan keinginan setiap terdakwa.
Sebab kata dia, kehidupan di dalam penjara tidak enak, tidak bisa hidup bebas seperti halnya masyarakat pada umumnya.
"Kalau saya ditanya secara pribadi ya maunya bebas. Siapa yang tidak mau bebas. Emang enak dipenjara? Gak enak bro," ucapnya.
Terlebih sidang vonis yang akan dijalani Ferdinandnya sudah mendekati Hari Raya Idul Fitri 1443 H.
Jika dirinya bisa diputus bebas dalam perkara ini, maka keinginannya untuk dapat menyantap makanan khas hari raya di bersama keluarga bisa terwujud.
Baca juga: Bacakan Pembelaan, Ferdinand Hutahaean Mengaku Cuitan Soal Allahmu Lemah Merupakan Bisikan Setan
"Ya pengen lah pengen makan ketupat di rumah sama opor ayam," tukas dia.
Mengaku Dibisiki Setan
Dalam pleidoinya, Ferdinand mengakui kekhilafahan atas cuitan tersebut, dan menyatakan kalau unggahannya itu dikarenakan diriya mendapat pengaruh dari setan.
Mulanya dia mengaku, kejadian tersebut dilakukan pada tanggal 4 Januari 2022, saat itu dirinya sedang berada di kantor, seketika Ferdinand terjatuh pingsan dan beberapa menit kemudian mengalmi siuman.
"Saat itulah saya mendengar bisikan suara ditelinga saya yang berkata Hei Ferdinand, engkau akan mati dan tidak ada yang bisa menolongmu, Allahmu saja lemah dan harus dibela, itulah kalimat yang saya dengar begitu nyata,"