Kronologi Penemuan Mayat Mahasiswa Kedokteran di Semak-semak, Diduga Korban Pembunuhan
Kasus penemuan jenazah BPL bermula dari kecurigaan seorang penjual kopi di sekitar lokasi penemuan.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, PASURUAN - Seorang mahasiswa kedokteran asal Tulungagung Jawa Timur berinisial BPL (25) ditemukan tewas di semak-semak di lahan kosong di Jalan Raya Surabaya-Malang, Selasa (12/4/2022) siang.
Kondisi korban sudah menghitam.
Sebelum ditemukan menjadi mayat, korban terakhir kali pergi menggunakan mobil bersama kekasihnya.
Saat ini aparat kepolisian masih menyelidiki penyebab kematian korban.
Kronologi Penemuan Jenazah Korban
Kasus penemuan jenazah BPL bermula dari kecurigaan seorang penjual kopi di sekitar lokasi penemuan.
Baca juga: Polisi Kawal Proses Pemakaman Mahasiswa Kedokteran Korban Pembunuhan di Malang
Saat itu, penjual kopi bernama Narti (40) mencium aroma tak sedap.
Setelah dicek, ternyata ada sesosok mayat yang ada di semak-semak.
Temuan tersebut kemudian dilaporkan kepada pihak berwajib.
Polisi kemudian mendatangi lokasi penemuan mayat dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Dari pemeriksaan awal, tidak ditemukan identitas dari tubuh korban.
Polisi kemudian membawa jenazah tersebut ke RS Bhayangkara Porong untuk otopsi.
Hasilnya, jenazah tersebut diketahui berinisial BPL.
Korban diketahui sebagai seorang mahasiswa jurusan kedokteran di sebuah kampus di Malang berusia 25 tahun.
Dari data yang didapatkan kepolisian, dia tinggal di Tulunganggung, Jawa Timur.
Saat ditemukan, jasad dokter muda ini kondisinya mengenaskan.
Tubuhnya sudah menghitam.
Ada beberapa darah yang membekas di tangan kirinya.
Dugaan kuat, anak muda ini menjadi korban pembunuhan.
Indikasi lainnya, diduga kuat jasad sudah beberapa hari dibuang di lokasi penemuan.
Jasad sengaja ditutupi semak-semak untuk tidak menarik perhatian.
Hanya terlihat dan tangan dan kaki sebagian dari kejauhan.
Jasad tersebut masih menggunakan pakaian lengkap saat ditemukan.
Korban masih memakai jaket hitam, dan celana jeans hitam.
Bahkan, arloji pun juga masih di tangan. Selain itu, sabuk pun juga masih ada.
Sedangkan barang berharga lainnya, tidak ditemukan di lokasi penemuan.
Kasatreskrim Polres Pasuruan AKP Adhi Putranto Utomo mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk kasus penemuan jasad ini.
Ia tidak ingin gegabah untuk menyimpulkan jika jasad ini adalah korban pembunuhan.
Ia mengaku sedang bekerja bersama timnya.
"Kami sudah komunikasi dengan keluarga, pihak keluarga juga membenarkan jika yang bersangkutan sudah tidak ada kabar sejak Kamis lalu," kata Kasat.
Terakhir, kata Kasat, keluarganya mengetahui anaknya keluar dengan kekasihnya membawa mobil keluarga. Selanjutnya, sudah tidak ada kabar.
Kasat memastikan jika pihaknya sedang bekerja keras untuk mengungkap kasus ini. "Kami sedang bekerja, untuk perkembangannya akan kami sampaikan," paparnya.
Dimakamkan di Blitar
Jenazah BPL, mahasiswa kedokteran salah satu kampus di Malang yang diduga menjadi korban pembunuhan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Bendosari, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, Rabu (13/4/2022) dini hari.
Proses pemakaman jenazah korban mendapat pengamanan dari petugas Polsek Sanankulon Polres Blitar Kota.
"Benar, pada hari Rabu (13/4/2022) pukul 01.26 WIB-02.00 WIB dilakukan pemakaman jenazah korban yang meninggal di Pasuruan di TPU Desa Bendosari, Kecamatan Sanankulon," kata Kapolsek Sanankulon Polres Blitar Kota, AKP Budi Agus.
Budi mengatakan Polsek Sanankulon mendapat tugas untuk melakukan pengamanan proses pemakaman korban.
Polsek Sanankulon menerjunkan lima personil untuk mengamankan proses pemakaman korban.
Dikatakannya, korban sebenarnya warga Kepatihan, Kabupaten Tulungagung.
Tapi, orang tua korban memiliki tanah dan rumah di Desa Bendosari, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar.
"Orang tua almarhum memiliki tanah dan rumah di Desa Bendosari dan keranda asal-usulnya Desa Bendosari. Proses pemakaman berjalan lancar," ujarnya.