Face Recognition Polri Salah Identifikasi Pelaku Pengeroyok Ade Armando, Begini Komentar Pakar
Jagat media sosial ramai membicarakan kasus pengeroyokan dosen Universitas Indonesia Ade Armando saat demo di depan Gedung DPR
Editor: Wahyu Aji
Menurutnya, face recognition analisisnya harus cermat, tidak boleh gegabah. Outputnya, kata Roy, adalah persentase bukan persepsi apalagi opini
"Standar untuk match itu harusnya sekitar di atas 60%, kalau di bawah itu risiko 'dipaksakan' untuk identik," kata Roy.
Sebelumnya, pihak kepolisian mengaku salah mengungkap identitas terduga pelaku pengeroyokan Ade Armando, bernama Abdul Manaf setelah menggunakan teknologi pengenal wajah itu.
Baca juga: Ade Armando Sudah Keluar dari HCU, tapi Masih Alami Pendarahan dan Ada Masalah di Kandung Kemihnya
Metode pengenalan wajah itu dipakai untuk mengungkap identitas terduga pelaku pengeroyokan, namun belakangan diakui salah identifikasi.
Berdasarkan metode tersebut teridentifikasi enam terduga pelaku yakni, Komarudin, Muhamad Bagja, Dhia Ul Haq, Abdul Latip, Abdul Manaf, serta Ade Purnama.
Setelah dilakukan pemeriksaan, Polda Metro Jaya memastikan Abdul Manaf tak terlibat.