POPULER NASIONAL Tukin ASN Tambah 50 Persen | Politisi PDIP Tanggapi soal Big Data Luhut
Tunjangan kinerja untuk ASN ada tambahan sebesar 50 persen, hingga politisi PDIP bicara soal Big Data Luhut Binsar Pandjaitan.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Simak berita populer nasional Tribunnews.com dalam artikel ini.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meneken Peraturan Pemerintah (PP) tentang pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) dan gaji ke-13 bagi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Selain ASN, THR dan gaji ke-13 juga akan diberikan pada TNI, Polri, pensiunan, hingga pejabat negara.
Sementara itu, anggota DPR RI Fraksi PDIP, Masinton Pasaribu, bicara soal Big Data 110 juta warga yang menginginkan penundaan Pemilu 2024, yang dimiliki Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
Ia mengatakan Big Data itu seolah-olah dijadikan pembenaran untuk mendukung wacana Penundaan Pemilu dan memperpanjang masa jabatan presiden.
Baca juga: Siapa Saja yang Wajib Menerima THR Lebaran 2022?
Baca juga: Aturan Tentang Pencairan THR untuk Karyawan dan Buruh Beserta Besarannya
Dirangkum Tribunnews.com, Jumat (15/4/2022), inilah berita populer nasional selama 24 jam terakhir:
1. Tunjangan Kinerja ASN Tambah 50 Persen
Teka-teki terkait Tunjangan Hari Raya (THR) dan Gaji ke-13 bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), akhirnya terjawab.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, telah meneken Peraturan Pemerintah (PP) tentang pemberian THR dan Gaji ke-13.
Selain ASN, THR dan Gaji ke-13 juga akan diberikan kepada TNI, Polri, pensiunan, hingga pejabat negara.
Dengan demikian, THR dan Gaji ke-13 untuk seluruh PNS baik di tingkat provinsi maupun daerah akan segera cair.
Tak hanya itu, ada tambahan tunjangan kinerja (tukin) sebesar 50 persen bagi ASN, TNI, dan Polri aktif yang memiliki tunjangan kinerja.
2. Keseharian Dhia Ul Haq, Pengeroyok Ade Armando
Baca juga: Klarifikasi Polda Metro Jaya soal Try Setia dan Abdul Manaf yang Ternyata Bukan Pemukul Ade Armando
Baca juga: Abdul Latip Tersangka Pengeroyokan Ade Armando Diantar Guru Silat ke Kantor Polisi
Dhia Ul Haq satu di antara 6 tersangka pengeroyok Ade Armando di Jakarta saat demo mahasiswa, Senin (11/4/2022), dikenal sebagai sosok yang aktif dalam kegiatan keagamaan.
Akibat pengeroyokan tersebut, Ade Armando, figur yang dikenal sebagai pegiat media sosial itu babak belur dan menjalani perawatan di RS.
Kemudian pada Rabu (13/4/2022) dini hari, Dhia diamankan disebuah pondok pesantren kawasan Serpong, Tangerang Selatan.
SI (27) seorang pengurus pondok pesantren tersebut mengatakan, Dhia cukup aktif dalam kegiatan keagamaan di tempatnya.
"Dhia itu selalu jadi opsi kedua, khatib misalnya, dia bisa. Misal khatib utama mendadak enggak bisa, nah Dhia bisa menggantikan jadi khatib," kata SI kepada TribunJakarta.com, Rabu (13/4/2022) malam.
3. Sosok Arif Pardiani, Diduga Provokator Pengeroyokan Ade Armando
Berikut ini sosok Arif Pardiani, pria yang diduga sebagai provokator pengeroyokan pegiat media sosial, Ade Armando.
Arif Pardiani ditetapkan sebagai tersangka karena terlibat dalam upaya provokasi hingga berujung pengeroyokan kepada Ade Armando saat demonstrasi di Gedung DPR, Senin (11/4/2022).
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan, menyampaikan Arif Pardiani sudah ditangkap.
Baca juga: Daftar 9 Tersangka Pengeroyok Ade Armando, 2 Masih Buron, Polisi Sempat Salah Tetapkan Pelaku
Baca juga: Kuasa Hukum Minta Polisi Buru Orang yang Lucuti Celana Ade Armando Saat Terjadi Pengeroyokan
"Atas nama Arif Pardiani ditangkap di Jakarta," ujarnya di Polda Metro Jaya, Rabu (13/4/2022), dilansir Tribunnews.com.
Arif diduga sebagai orang yang pertama memprovokasi massa untuk mengeroyok Ade Armando hingga babak belur.
4. Politisi PDIP Bicara soal Big Data Luhut
Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu, tak meyakini perihal Big Data 110 juta warga yang menginginkan penundaan Pemilu 2024, yang dimiliki Menko Marves RI, Luhut Binsar Panjaitan.
Dikatakan Masinton, Big Data itu seolah-olah dijadikan pembenaran untuk mendukung wacana Penundaan Pemilu dan memperpanjang masa jabat presiden.
Padahal menurutnya hal itu sangatlah keliru.
Hal itu disampaikan Masinton saat diwawancarai khusus oleh Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra, Kamis (14/4/2022).
"Seakan-akan yang diklaim sebagai Big Data itu untuk memperkuat argumentasi penambahan jabatan presiden untuk menjadi tida periode, digunakan Big Data itu sebagai alat untuk melakukan pembenaran terhadap amandemen tiga periode jabatan presiden itu tadi. Itu kan keliru," kata Masinton.
Baca juga: Luhut Tolak Buka Big Data di Depan Mahasiswa UI, Tegaskan Tak Pernah Wacanakan Penundaan Pemilu
Baca juga: PDIP Soroti Luhut Banyak Jabatan: Presiden Mestinya Bagi-bagi Tugas ke Tokoh Lainnya
5. Masinton Ungkap Reaksi Sejumlah Pihak usai Dirinya Minta agar Luhut Di-reshuffle
Politikus PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu, bicara soal reaksi yang dialaminya usai meminta Luhut Binsar Panjaitan direshuffle dari jabatannya sebagai Menkomarves.
Diketahui, Luhut menjadi salah satu pihak yang disebut mengembuskan isu penundaan Pemilu 2024 hingga perpanjangan masa jabatan Presiden.
"Sampai sekarang enggak ada maksudnya feedback yang kayak "lah kok elu kayak gitu." Paling partai saya menanyakan kenapa sampai bereaksi seperti itu, ya saya jelaskan kondisinya," kata Masinton saat berbincang dengan TribunNetwork, Kamis (14/4/2022).
Sebagai wakil rakyat, Masinton harus menyuarakan hak tersebut.
"Kemudian ya saya sampaikan spirit kita kan ingin meluruskan perjalanan bangsa ini, kita kan sudah menempuh jalan demokrasi, jalan demokrasi ini siapapun kan bisa berbicara berkontribusi," kata Masinton.
(Tribunnews.com)