Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jawaban Masinton Soal Apakah Percaya Bigdata Ratusan Juta Orang Ingin Presiden Jokowi Tiga Periode

Saya meyakini itu nggak ada. Keyakinan itu dari pegiat media sosial yang mana mereka memang punya alat mengecek ada berapa akun twitter

Editor: Srihandriatmo Malau

Bagaimana cerita pernyataan keras Bang Masinton terhadap Menko Marinves Luhut Binsar Panjaitan menjadi viral?

Pertama saya tegaskan dulu bahwa ini (pernyataan, red) bukan urusan personal. Terhadap senior saya hormat.

Jadi bukan pada ranah subjektifitas saya memandang seseorang. Apalagi beliau juga satu suku sama saya, orang tualah. 

Namun saya harus meletakkan dalam kondisi situasi yang objektif.

Sebagai penyelenggara negara tentu sama-sama disumpah taat pada Pancasila, UUD, dan menjaga NKRI. Itu menjadi dasar saya berkata keras.

Di cabang legislatif tentu saya mendengar suara masyarakat dan masukan aspirasi dari masyarakat. Apalagi masyarakat sebagian mengerti latar belakang saya kita susah payah kampus ke kampus. Kota ke kota. Kemudian lho kok jadi begini reformasi yang kita perjuangkan dulu. Kekuasaan era demokrasi kok hanya untuk segelintir orang. 

Itu membuat naluri berontak saya muncul terhadap suatu kekuasan yang dikelola arogan dan semena-mena. Apalagi bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar demokrasi kita. Ada orang bilang Bang Masinton cari popularitas, jauhlah dari itu, ngapain juga kalau mau hidup tenang untuk apa saya bicara begitu.

Berita Rekomendasi

Apakah Bang Masinton mendapatkan reaksi balik dari beliau, partai atau istana?

Alhamdulillah sampai sekarang tidak ada feedback balik yang keras. Paling partai menanyakan mengapa harus sampai bereaksi seperti itu. Ya saya jelaskan kondisinya, sebagai wakil rakyat kita harus menyuarakan.

Spirit kita ingin meluruskan proses demokrasi bangsa ini. Kita kan sudah menempuh jalan demokrasi. Jalan demokrasi siapapun bisa berbicara, bisa berkontribusi. 

Mau pejabat bahkan maaf-maaf penjahat sekalipun boleh bersuara. Jalan demokrasi itu pasti riuh. Disitulah demokrasi yang kita pilih untuk mencapai tujuan bernegara kita.

Bagaimana menjaga demokrasi tidak riuh nggak karu-karuan. Rintangan demokrasi harus kita singkirkan. Pertama ada yang bertentang dengan prinsip dasar demokrasi. Bukan berarti saya benci beliau. Apalagi saya juga berada di dalam lingkar politik. 

Nah, saya rasakan muaranya ke satu nama, kan begitu. Kita nggak boleh negara dikelola oleh segelintir. Dalam terminologi yang saya baca yaitu yang disebut oligarki capital. Melalui kekuatan modalnya ingin menginfiltrasi kebijakan-kebijakan negara, bukan untuk kepentingan rakyat.

Justru yang terjadi membelokkan tujuan arah negara kita yang tadinya untuk rakyat banyak menjadi untuk pemilik modal tadi.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas